SELAMAT DATANG DI WEBBLOG KIM NAWALA. WEBBLOG INI MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA ANDA SEPUTAR KABUPATEN LUMAJANG DENGAN SEGALA KEBERAGAMANNYA
Home » » POTENSI KERAJINAN PERAK DI KECAMATAN TEMPEH

POTENSI KERAJINAN PERAK DI KECAMATAN TEMPEH

Written By Unknown on Senin, 16 Maret 2015 | 23.34



Potensi Kerajinan perak  di Kec. Tempeh

Pintu gerbang kawasan Pengrajin Emas dan Perak
( Tempeh, 17 maret 2015 ) Kerajinan perak ditanah jawa, sejak lama telah didominasi dari kotagede dan kasongan DI Yogyakarta. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu pengetahuan, ada yang dapat mengembangkan kerajinan perak  didaerah lain bahkan sudah merambah pada logam Emas dan alpaca..   
Adalah  sebuah tempat di lereng semeru tepatnya di kecamatan tempeh terdapat sentra kerajinan perak dan Emas yang dijalankan oleh Industri Rumah Tangga (home industri) yang berpusat di Desa Pulo dan tersebar di beberapa desa disekitarnya seperti Gesang, Besuk, dan Jokarto. Meski belum seterkenal kotagede namun harus diakui betapa karya para pengrajin perak dan Emas asal Desa Pulo, Gesang, Jokarto dan Besuk telah mendunia dan diminati oleh kolektor kerajinan perak dan Emas  mancanegara..

Kebudayaan di Tanah Jawa
Budaya logam tanah jawa pada kenyataannya merupakan bukti paling faktual dari tingginya peradaban peninggalan kerajaan-kerajaan besar yang pernah berjaya dan berdaulat di tanah jawa. Kerajinan logam baik emas, perak, perunggu, tembaga dan kuningan pada mulanya banyak dikembangkan untuk membuat persenjataan, perkakas rumah tangga, cinderamata dan perhiasan. Pada perkembangannya motif dan corak kerajinan logam tanah jawa juga mendapat pengaruh dari peradaban lain seperti india, cina, timur tengah dan eropa.
Tercatat dalam rentang tahun 1405-1433 Bahariwan muslim asal negeri tiongkok laksamana Muhammad Cheng Ho mengadakan muhibah perdamaian dan menjalin hubungan perniagaan dengan kerajaan – kerajaan di nusantara, cheng ho tak ketinggalan memberikan cinderamata berupa guci, kain sutera hingga kerajinan logam khas negeri China. Dalam ekspedisinya yang tercatat terbesar sepanjang sejarah pelayaran dunia, armada cheng ho juga menyertakan beberapa tenaga profesional yang memiliki kompetensi tinggi dibidangnya seperti ahli pengobatan, ahli persenjataan, ahli pertukangan, ahli kerajinan, dsb yang membagikan ilmu kepada penduduk pribumi yang disinggahinya.

  
Desain motif Tulang Naga
Motif Perak Tulang Naga , Ciri Khas Produk  Kec. Tempeh
Kerajinan perak dari kawasan Kec. Tempeh,  dipercaya memiliki ke-khasan corak dan motif yang membuatnya berbeda dari hasil karya para pengrajin perak kotagede maupun pengrajin perak pulau dewata. Motif Tulang naga atau oleh orang asing manca negara disebut Dragon Bone, sudah lama dikenal dan diakui sebagai karya khas pengrajin perak di kawasan Kec. Tempeh, konon motif ini diilhami dari gelang perak yang dipakai oleh Maha Patih Gajah Mada saat menggelorakan sumpah amukti palapa.

Berkat motif khas inilah para pengrajin perak dari Desa Pulo, Gesang, Jokarto dan Besuk banyak yang hijrah ke Bali dengan menekuni profesi sebagai pekerja art shop di sentra kerajinan perak celuk, gianyar Bali.
Keahlian pengrajin Emas dan Perak yang berasal dari Kec. Tempeh, cukup diperhitungkan dikalangan pengrajin perak pulau dewata. Sayangnya Pengrajin perak lumajang belum memiliki pangsa pasar sendiri, order yang mereka kerjakan umumnya berasal dari investor kerajinan yang memiliki akses pasar di pulau dewata dan link pasar properti mancanegara. Sebagian pengrajin perak asal Desa Pulo, Gesang, Jokarto dan Besuk lebih memilih menjadi pekerja art shop di pulau bali, sebagian besar karya mereka dipasarkan di outlet-outlet khusus kerajinan perak di celuk maupun di pasar kerajinan sukowati. 

Wisata Alternatif Berbasis Industri Pedesaan
Diakui atau tidak Home industri perak di Pulo dan sekitarnya selama ini mengalami dilema klasik yakni kurangnya perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah dalam menjembatani akses modal dan pasar. Banyak para pengrajin yang mengalami hambatan pada akses modal, terutama pada pengrajin kecil dan pemula.
Kreasi desain pengrajin
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang, telah menetapkan Desa Jokarto sebagai Desa Wisata di Kecamatan Tempeh. Penetapan Desa Jokarto sebagai Desa Wisata,lebih kepada bahwa Desa Jokarto memiliki potensi alam yang mendukung. Sehingga diharapkan Desa Jokarto menjadi tujuan utama kunjungan wisata alam dengan Desa penyangga wisatanya,  meliputi Desa Pulo, Desa Gesang dan Desa Besuk. Ketiga Desa penyangga tersebut, di Kecamatan Tempeh telah dikenal sebagai Desa Industri kreatif dan inovatif, maka dengan penetapan Desa Jokarto sebagai Desa Wisata, ketiga Desa penyangga dapat disatukan satu paket dalam kunjungan wisata. Sekaligus para pengrajin dapat memasarkan produk yang dihasilkan
Manakala paket wisata telah dapat berjalan dengan baik, dan Desa Desa telah ber ubah menjadi tempat tujuan, tentu para pengrajin maupun masyarakat tidak bisa duduk diam dan menunggu. Ada tututan yang harus dipenuhi oleh para pengarajin dan masyarakat, yaitu munculnya kreasi kreasi baru yang men cirikan budaya khas Kabupaten Lumajang. Sehingga kekhawatiran terhadap pembajakan hak cipta sedikit dapat terjaga karena ciri khusus tersebut. Oleh karena itu, para pengrajin dituntut untuk belajar terus menerus agar dapat memunculkan kreasi produk baru, dapat menciptakan karya karya baru dengan inovasi inovasi terbaru. 
Innovasi produk yanag dihasilkan

Kerajinan Emas dan Perak, sampai kapankah mampu bertahan ?
Desa Pulo, Desa Gesang, Desa Jokarto dan Desa Besuk,  memang menjadi sebuah kawasan Desa yang istimewa, roda perokomomiannya berkembang cukup pesat, rumah-rumah gedong yang sebagian diantaranya mewah (magrong-magrong) memberikan kesan betapa industri kerajinan emas dan perak tidak sekedar bisa menghidupi melainkan juga menjadikan Desa Pulo, Desa Gesang, Desa Jokarta dan Desa Besuk,  kini sebagai “desa yang berwajah kota”. Tanpa harus meninggalkan budaya dan ciri khas Pedesaan.
Karya kerajinan emas dan perak Desa pulo, Desa Gesang, Desa Jokarto dan Desa Besuk, memang cukup lama bertahan menjadi primadona di pulau dewata dan bahkan sukses menembus pasar mancanegara. Namun jika para pengrajin dan masyarakatnya tidak turut serta mengikuti kehendak pasar, sudah dapat dipastikan Industri yang berbasis pedesaan inipun akan terhenti.
Sebagus apapun karya yang dibuat, semewah apapun produk yang yang dihasilkan, produsen tetap harus mengikuti kemauan pasar. Sebab jika tidak mengindahkan keinginan pasar, memaksakan kehendak, maka yang terjadi adalah berpindahnya konsumen pada produsen yang lain. Jika sudah demikian, maka akan muncul pertanyaan, yang mau beli siapa...??
= KIM Nawala kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang.
Share this article :

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum..
    Min saya mahasiswa Universitas Jember butuh info mengenai siapa saja pengrajin perak yang memiliki produksi dan penjualan yang tinggi ? terimakasih min mohon bantannya :)

    BalasHapus

SEKRETARIAT

Kantor Kecamatan Tempeh
Jl. Raya Tempeh-Pasirian 67371
Desa Tempeh Tengah Kec. Tempeh
Kabupaten Lumajang

Email :
nawala.kim@gmail.com

Contact Person:
Cipto Adhy (085749337477)
Yongky (085646210701)
Khaidar (082132085297)

AYO GERAKKAN 3M PLUS

AYO GERAKKAN 3M PLUS
Mari Galakkan SISKAMLING DB

Arsip Blog

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. (KIM) NAWALA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template