MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pada saat ini bangsa Indonesia sedang bersiap-siap menghadapi era globalisasi dan datangnya MEA ( Masyarakat Ekonomi Asia ) dimana setiap produk, jasa dan teknologi
dapat masuk ke Indonesia dengan berbagai keunggulan dan kelemahannya. Dalam hal
ini, Indonesia tentu sangat membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu
bersaing dalam tatanan kehidupan global. Keadaan ini secara langsung akan mempengaruhi tingkat kemampuan sosial-ekonomi, politik, integritas
kepribadian, budaya masyarakat Lumajang. Dalam keadaan demikian, Indonesia masih dihadapkan pada masalah belum terwujudnya good governance sepenuhnya, demokratisasi, transparansi,
akuntabilitasi, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kenyataan ini harus
segera di atasi bersamaan dengan pelaksanaan program pembangunan yang mengarah
kepada terbentuknya kesejahteraan masyarakat Indonesia yang bermartabat.
Masalah lain yang harus dihadapi adalah dalam bidang
pendidikan, berlangsungnya
pendidikan yang kurang tepat bagi pengembangan
pribadi dan watak peserta didik, yang berakibat
hilangnya kepribadian dan kesadaran akan makna kehidupan. Mata
pelajaran yang berorientasi akhlak dan moralitas, serta pendidikan agama kurang diberikan dalam bentuk latihan-latihan
pengalaman sehingga tidak tercermin dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Selain itu, lemahnya
pendidikan juga berakibat pada lemahnya pengembangan dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga belum
dimanfaatkan secara optimal dalam kegiatan ekonomi, sosial dan budaya, yang pada gilirannya menjadi
hambatan dalam mencapai kehidupan sejahtera dan bermartabat.
Berdasarkan berbagai
kenyataan itu, peningkatan kesejahteraan
rakyat dan ketahanan budaya harus dilakukan melalui pembangunan kualitas hidup
manusia secara holistik mencakup bidang kependudukan dan kemasyarakatan,
keluarga berencana, kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, agama, ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, kebudayaan, pemuda dan olahraga yang mempertimbangkan
kesetaraan dan keadilan gender.
Strategi yang bisa
dibilang ideal untuk melaksanakan program pembangunan semacam ini adalah
mengupayakan peningkatan peran masyarakat termasuk dunia usaha, permberdayaan
masyarakat termasuk pemberdayaan perempuan dan keluarga, dan penguatan
kelembagaan, serta peningkatan koordinasi antarsektor dan antarlembaga.
KEADAAN DAN
MASALAH
Jumlah kemiskinan di Indonesia tercatat cukup tinggi, Hal ini menandakan bahwa Indeks Kualitas Sumber Daya
Manusia di Indonesia pada sebagian masyarakat relative masih rendah, khusunya masyarakat yang berada di Pedesaan. Kualitas SDM tidak hanya diukur oleh tingkat kemampuan membaca,
tinggi rendahnya usia harapan hidup, dan kemampuan dalam mencukupi kebutuhan
dasar hidup, tetapi juga kemampuan mengakses informasi. Keadaan terakhir ini
menjadi salah satu kunci penyebab mengapa banyak petani di Indonesia bergantung pada tengkulak, dan angkatan kerja mayarakat Pedesaan melakukan urbanisasi ke kota lain mengikuti jejak para saudara atau temannya. Akibatnya, Pedesaan
menjadi teringgal karena terbatasnya akses informasi, pembangunan pedesaan
menjadi tidak tepat sasaran, dan muaranya tingkat kesejahteraan hidup
masyarakat pedesaan pun menjadi rendah, dengan ditandai oleh munculnya masyarakat miskin baru.
Masalah lain yang juga harus dihadapi adalah masalah kesenjangan sosial ekonomi masyarakat, dengan persebaran ekonomi yang kurang merata.
Pergerakan masyarakat pada akhirnya akan menuju pada kawasan yang
dianggap memiliki dinamika potensi ekonomi tinggi, dan juga ke daerah yang
diarahkan pemerintah sebagai pusat pergerakan ekonomi. Hal itu
mengakibatkan ketimpangan dalam pergerakan ekonomi secara menyeluruh, sebab ada
beberapa wilayah yang karena kondisi geografisnya menyebabkan tersendatnya arus
lintas perdagangan karena infrastuktur yang tidak mendukung, tersendatnya arus
informasi karena terbatasnya sarana dan prasarana komunikasi, dan terbatasnya
fasilitasi Pemerintah pada pemberdayaan masyarakat pedesaan. Yang pada
akhirnya, dengan kondisi yang seperti ini akan berakibat pada munculnya
kemiskinan baru, karena tidak meratanya pergerakan ekonomi yang berputar.
Kemiskinan sebagai
salah satu faktor penyebab timbulnya berbagai masalah kesejahteraan sosial, muncul dalam berbagai bentuk ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, keterpencilan dan keterasingan, ketergantungan dan keterbatasan pada akses pelayanan
sosial. Oleh karena itu, perhatian yang serius untuk menurunkan jumlah masyarakat miskin perlu
ditingkatkan, agar masalah-masalah
kesejahteraan sosial tidak makin meningkat dan meluas.
Hal lain yang juga mengkhawatirkan adalah mulai memudarnya nilai dasar
kesejahteraan sosial seperti kepedulian, kebersamaan, gotong royong, tanggung
jawab dan kesetia kawanan sosial, sebagai akibat sikap individu dan konsumtif. Belum berfungsinya mekanisme pencegahan dan
penangggulangan masalah kesejahteraan sosial yang dilakukan secara cepat dan tepat oleh masyarakat, dapat mendorong permasalahan kesejahteraan
sosial menjadi semakin besar, luas dan kompleks dan bahkan dapat mengakibatkan
munculnya gejolak - gejolak sosial.
Oleh karena itu upaya
untuk mencegah meluasnya dan upaya-upaya untuk mengatasi masalah - masalah tersebut, melalui pelaksanaan pelayanan sosial yang lebih merata dan
profesional harus dilakukan. Di samping itu,
ada upaya
untuk menggali dan membangkitkan
kepedulian
sosial dalam masyarakat, yang didukung oleh
pemeliharaan dan penguatan nilai dasar kesejahteraan
sosial, agar sistem kesejahteraan sosial dapat melembaga di kalangan masyarakat.
Lumajang, 3 Maret 2015
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !