Pemenang
Kehidupan
Pada suatu hari, dua orang yang bersahabat Darman dan Darmin
menghampiri sebuah kedai kopi didekat kantor mereka, untuk sekedar ngopi pada
jam istirahat siang. Setelah memesan kopi, ternyata Penjualnya melayaninya
dengan sembarangan, Raut mukanya bersungut sungut menyajikan kopipun
dengan seenaknya . menghadapi pelayaanan yang buruk ini, Darman jelas jengkel menerima layanan seperti itu.
Yang mengherankan, justru Darmin tetap enjoy saja, bahkan bersikap manis dan
sopan kepada penjual itu. Kemudian
dengan rasa keheranan, Darman bertanya
kepada sahabatnya, “Hei Min. Kenapa kamu bersikap sopan dan manis begitu kepada
penjual kopi yang menyebalkan itu?”
Darmin sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengijinkan
dia mengatur dan menentukan caraku dalam bertindak ? Kitalah yang menentukan atas jalan kehidupan
kita, bukan orang lain.”
“Tapi coba kau lihat tadi, dia melayani kita dengan sembarangan
dan buruk sekali,” bantah Darman pada sahabatnya Darmi, karena Ia masih merasa
jengkel.
“Lho ya, itu masalah dia. Dia mau sembarangan, tidak sopan,
melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada hubungannya dengan kita.
Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan
mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang harusnya bertanggung jawab pada
diri sendiri.” Begitu jawab Darmin menjelaskan.
Teman Teman dan sahabat semua, seringkali tindakan dan sikap kita dipengaruhi oleh
tindakan orang lain kepada kita. Jika orang lain melakukan hal yang buruk
kepada kita, maka kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Jika mereka
berlaku tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Jika orang lain bersikat
pelit, perhitungan kepada kita, maka
kita yang semula tak pernah pelit dan tak pernah perhitungan, tiba-tiba berbalik jadi sedemikian pelit kalau harus
berurusan dengan orang tersebut.
Mari kita coba renungkan, Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh
orang lain? Mengapa untuk berbuat baik, berkata – kata dengan baik saja, kita
harus menunggu orang lain memperlakukan
kita dengan baik lebih dulu? Mengapa kita tidak berani mencoba untuk berbuat
baik, berkata – kata dengan baik dan lembut terlebih dahulu ? Mengapa setiap
keburukan yang kita alami harus dibalas dengan keburukan yang lebih buruk ?
Mari kita jaga suasana hati kita, Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada
kita mempengaruhi dan menentukan cara
kita bertindak dan bersikap. Pilihlah untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima
hal yang tidak baik dari orang lain.
Pemenang kehidupan yang sebenarnya adalah
orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang
sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, dan tetap
tenang di tengah badai yang paling hebat.
KIM Nawala Kecamatan Tempeh
Kabupaten Lumajang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !