PENGOLAHAN KELAPA TERPADU
SEBAGAI INDUSTRI BERBASIS PEDESAAN
Pembangunan
ekonomi yang dipadukan dengan pembangunan pertanian tentu akan bermuara pada
pembangunan usaha tani secara umum. Pembangunan usaha tani yang berhasil akan membuahkan terwujudnya target-target pembangunan nasional sehingga terwujud usaha tani yang tangguh.
pembangunan usaha tani secara umum. Pembangunan usaha tani yang berhasil akan membuahkan terwujudnya target-target pembangunan nasional sehingga terwujud usaha tani yang tangguh.
Bahwa usaha
tani adalah merupakan sebuah organisasi usaha yang kompak dan saling
membutuhkan dari alam, karya dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan
pertanian.
Menyadari
sistem usaha tani tersebut, maka keberhasilan untuk mencapai tujuan usaha tani
sangat ditentukan oleh faktor manajemen. Manajemen usaha tani mempunyai sifat
yang unik, karena sifat produk pertanian yang bergantung pada musim, mudah
rusak dan produknya melibatkan jutaan petani yang berlahan sempit dan bermodal
yang terbatas.
Seringkali
terjadi karena keterbatasan modal yang ada, petani pedesaan tidak bisa mengolah
hasil taninya dan menyerah dengan melepaskan hasil usaha taninya kepada
tengkulak dan tentu saja dengan hasil yang rendah.
Mayoritas
penduduk Kabupaten Lumajang merupakan masyarakat petani pedesaan, dan sukses
Pertanian merupakan salah satu Program unggulan dalam Pembangunan di kabupaten
Lumajang.
Lumajang,
adalah sebuah kota kabupaten di wilayah Jawa Timur yang memiliki potensi alam
yang relatif potensial. Untuk perkembangan produksi yang berbasis hasil usaha
tani, khususnya hasil usaha tani disektor tanaman kelapa. Mengingat hampir di
setiap penjuru Kabupaten Lumajang terdapat tanaman kelapa dalam jumlah tanam
yang sangat besar.
Kelompok
Informasi Masyarakat ( KIM ) Nawala Kecamatan Tempeh, memiliki hubungan
yang saling terkait di bidang pemberdayaan sumber daya manusia dengan seluruh
komponen masyarakat di sekitarnya. Bersama kelompok kerja industri rumah tangga
yang berbasis pedesaan, KIM Nawala berusaha untuk meningkatkan pendapatan usaha
tani dengan cara mengadopsi teknologi tepat guna dan menyebarkan informasi
tersebut, dalam rangka optimalisasi pendapatan dari sebuah usaha tani.
Terbukanya
peluang pangsa pasar nasional dan internasional terhadap hasil usaha tani
dengan produk-produk yang direncanakan berasal dari bahan baku buah kelapa
hingga produk yang memanfaatkan limbah buah kelapa.
Teknologi
dalam pengholahan buah kelapa terpadu ini dapat dikerjakan dan dikuasai tanpa
kendala oleh potensi sumber saya manusia pedesaan, yang memiliki kualifikasi :
1.
Memiliki kualifikasi dalam bidang rekayasa produk
2.
Memiliki kualifikasi dalam bidang rekayasa proses dan pemeliharaan peralatan
produksi.
Maksud dari
disusunnya tulisan ini adalah untuk memberikan gambaran yang relatif jelas
tentang usaha hasil tani khususnya dibidang pengolahan buah kelapa dan
pemanfaatan limbah buah kelapa untuk dijadikan barang produksi, yang saat ini
pangsa pasarnya sangat terbuka dan banyak dibutuhkan oleh industri sebagai
bahan baku produksi.
Potensi
tanaman kelapa di Kabupaten Lumajang sesuai data tahun 2005 mencakup pada
luasan areal seluas : 7975 Hektar, yang tersebar di Kecamatan Kecamatan dalam
wilayah kerja Kabupaten Lumajang. Proses penanaman pohon Kelapa
dilakukan secara langsung oleh masyarakat khususnya petani, dengan harapan
untuk dapat menambah penghasilan usaha tani. Dalam pengelolaan hasil usaha tani
inilah, masyarakat petani masih melakukan pola tradisional hanya dengan menjual
buah kelapa kepada tengkulak / pedagang.
Dengan
luasan areal seluas : 7975 Hektar, terdapat tanaman Kelapa sejumlah : 1.993.750
batang pohon. Hasil buah Kelapa rata rata dipetik setiap bulan : 9.968.750
butir buah kelapa.
Pemanfaatan
buah kelapa sampai dengan saat ini belum banyak mendapatkan perhatian secara
maksimal untuk diberdayakan dari hulu ke hilir. Yang paling sering dijumpai
hanya pada pemanfaatan santan atau daging buahnya saja oleh ibu rumah tangga
maupun industri yang bergerak pada penyediaan makanan. Kalaupun ada yang
menggunakan bagian lain dari buah kelapa untuk keperluan industri, hanyalah
sebagai bahan pelengkap sebuah industri. Sementara, buah kelapa tersebut jika
diolah dengan teknologi tepat guna dapat memenuhi berbagai kebutuhan untuk
industri, pertanian, kesehatan dan berbagai keperluan lainnya, diantaranya untuk
:
a.
Pertanian hidroponik dan vertikultur
b.
Industri aksesoris dan meubelair
c.
Industri pakan ternak
d.
Industri farmasi
e.
Industri organik food grade
f.
Kesehatan herbal
g.
Industri makanan ringan
h.
Industri pupuk
i.
dan industi-industri lainnya
Dari
kebutuhan industri tersebut, sebagian besar saat ini untuk kebutuhan nasional
masih dipasok oleh perusahaan / industri dari luar negeri atau negara lain.
Mengingat
demikian besar kebutuhan industri nasional maupun internasional terhadap bahan
olahan dari usaha pengolahan buah kelapa terpadu, maka sangatlah disayangkan
apabila kesempatan untuk memproduksi dengan bahan baku buah kelapa tersebut
dibiarkan berlalu dan tidak diraih. Sebab Kabupaten Lumajang memiliki jumlah
tanaman pohon kelapa yang sangat besar jumlahnya. Dari usaha pengolahan buah
kelapa tidak saja mendatangkan keuntungan materi semata, tetapi juga telah
membuka kesempatan berusaha dan bekerja kepada masyarakat, sehingga terjadi
dampak positif yang dirasakan, yakni pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Untuk proses
pengolahan buah kelapa, menghasilkan berbagai barang produksi untuk keperluan
dan berbagai penggunaan. Dan hasil produksi yang dimaksud adalah :
No
|
Bahan Baku
|
Hasil
Olahan
|
Penggunaan
|
Pasar
|
1
|
Serabut kelapa
|
1. Coco Fiber
Serat serabut kelapa
2. Coco Peat
Serbuk sabut kelapa
|
Industri aksesoris dan meubelair
Media tanam dan bahan pupuk organic
|
Nasional, Jepang, RRC, Korea
Nasional, Malaysia
|
2
|
Daging kelapa
|
1. Minyak goreng
2. V.C.O
3. Santan
|
Industri makanan
Farmasi, Herbal, dll
Rumah tangga, industri
|
Nasional, Internasional
|
3
|
Ampas perasan kelapa
|
1.Bungkil kelapa
2.Tepung kelapa
|
Pakan ternak
Industri snack
|
Industri dalam negeri
|
4
|
Tempurung kelapa
|
1. Arang tempurung
2. Breket karbon
3. Carbon Aktif
4. Carbon black powder
5. Liquid Smoke
|
Energi Non migas
Penjernih air
Industri pupuk & ban sbg pewarna
Industri makanan
Herbal kosmetik
|
Jepang, Dubai, Yaman, Jerman, RRC
Nasional dan UMKM
|
5
|
Air Kelapa
|
6. Asap Jelaga
Nata de Coco
|
Pestisida
Industri makanan
|
UMKM
UMKM
|
Dampak
sosial ekonomi yang diharapkan dengan adanya industri yang berbasis pedesaan
akan menimbulkan sebuah harapan untuk dapat ikut bekerja dan berusaha di
berbagai sektor, dengan tumbuhnya harapan untuk dapat bekerja dan berusaha maka
akan membangkitkan semangat berusaha dari kalangan masyarakat khususnya
masyarakat di Kecamatan Tempeh. Ketersediaan bahan baku berupa buah kelapa,
dapat dengan mudah dipenuhi oleh masyarakat tersebut dan kelompok tani binaan
serta kelompok ekonomi produktif yang terkait dalam kerja sama pengolahan
kelapa terpadu.
Dengan munculnya
industri yang tidak saja berbasis hasil usaha pertanian, tetapi juga bertempat
di pedesaan, diharapkan dapat membuka cakrawala pandang tentang lapangan usaha
dan bekerja, tidak hanya di perkotaan saja dengan kawasan industrinya. Tetapi
dipedesaanpun bisa dilakukan dan berhasil manakala dikerjakan dengan sepenuh
hati.
Terbentuknya
industri yang berbasis hasil usaha tani di pedesaan tentu masih tetap mengacu
pada industri yang ramah lingkungan, tidak berdampak pada rusaknya lingkungan,
ekosistem dan budaya pedesaan.
(
disampaikan oleh : Cipto Adhy. Ketua KIM Nawala Kec. Tempeh )
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !