Kementerian Desa Targetkan
Pengembangan Industri Kreatif Perdesaan
{18 Maret 2015 } - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (menteri desa), Marwan Jafar menyatakan optimistis bila
industri kreatif di pedesaan ditingkatkan, karena akan meningkatkan ekonomi
perdesaan. Menurutnya, perkembangan industri kreatif di Tanah Air saat ini
cukup pesat.
Data
statistik menunjukkan kontribusi industri kreatif terhadap produk domestik
bruto (PDB) dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2013 sebesar 6,9 persen,
tahun 2014 menjadi 7,6 persen, dan tahun ini diperkirakan 8 - 9 persen.
Produk
industri kreatif saat ini cukup disukai dan diterima pasar dalam dan luar
negeri diantaranya batik, ukir, bordir, perhiasan emas perak, kaligrafi,
aksesoris, produk kulit tas sepatu jaket, dan makanan ringan. Produk-produk
tersebut rata-rata dibuat oleh home industry di desa-desa, di berbagai pelosok
Tanah Air.
"Hasil
kreativitas perajin desa ternyata makin diterima oleh konsumen domestik dan
global. Ini adalah potensi besar yang tidak boleh disia-siakan. Tentu harus
terus kita kembangkan, supaya perekonomian desa makin berkembang maju,"
kata Marwan di Jakarta, Minggu (8/2).
Marwan
menambahkan, hampir di seluruh daerah terdapat desa-desa yang memiliki kegiatan
ekonomi kreatif, yang sudah berlangsung turun temurun dan menjadi ciri khas
daerah tersebut. Kreativitas ini menjadi sumber mata pencaharian utama bagi
masyarakat desa tersebut.
Seperti desa
bordir di Tasikmalaya Jawa Barat, desa kain songket Pandai Sikek di Bukittinggi
Sumatera Barat, desa tenun di Wajo Sulawesi Selatan, desa tenun ikat di desa
Sade atau desa Sukarare NTB, desa ukiran kayu di Jepara Jawa Tengah, desa
tembikar di Kasongan Yogyakarta.
Menurut
Marwan, desa-desa tersebut memiliki potensi ekonomi kreatif yang dapat
dikembangkan menjadi industri kreatif perdesaan, yang produktif dan berdaya
saing. Syaratnya, mereka didukung dengan permodalan, manajemen usaha yang baik,
teknologi dan teknik produksi, serta packaging modern, akses pemasaran/promosi produk,
termasuk e-commerce,
pendampingan dan konsultasi usaha, dan dukungan teknis lainnya.
"Dukungan
bagi pengembangan industri kreatif perdesaan dapat disinergikan dengan kegiatan
badan usaha milik desa. Juga dapat didanai dari dana desa bantuan pusat dan
daerah, tentunya setelah melalui kesepakatan bersama yang ditetapkan dalam
musyawarah desa," ujar Marwan.
Tidak hanya
itu, menteri desa juga akan melakukan sinergi dan kerja sama dengan instansi
terkait, dengan pengembangan industri kreatif, termasuk dengan berbagai
kalangan yang peduli dengan upaya peningkatan kesejahteraan desa.
"Kita
ingin keanekaragaman budaya yang menjadi keunikan dan ciri khas daerah tetap
terjaga lestari, tetapi juga tetap bisa menjadi kegiatan ekonomi yang mampu
memberikan penghasilan dan kesejahteraan bagi masyarakat desa," tegas
Marwan.
Sumber :
www.tempokini.com
Penulis : Markus Junianto Sihaloho/FAB
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !