SAMPAH PERKOTAAN
A.
Pendahuluan
Perkotaan
merupakan wujud dari sebuah gambaran tentang kehidupan manusia yang berasal
dari berbagai etnis, asal usul, karakter, dan budaya yang berbeda, menyatu
dalam suatu irama kehidupan di suatu tempat yang dinamakan perkotaan. Berangkat
dari latar belakang kehidupan yang berbeda, tentu tidak dapat dengan serta
merta menyamakan sikap dan tindakan dalam sekejab. Meskipun itu adalah untuk
sesuatu yang lebih baik.
Perkotaan
merupakan perwujudan perkembangan yang alamiah dari suatu proses globalisasi
yang berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut menyebabkan peningkatan
jumlah penduduk yang sangat besar, dengan karakteristik dan persoalan yang
berbeda. Salah satu persoalan perkotaan yang cukup krusial adalah masalah
sampah kota.
Kehidupan
manusia tidak lepas dengan sampah. Setiap orang, pasti menghasilkan sampah. Di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia persoalan sampah lebih banyak
disebabkan masalah sosialnya, dibandingkan dengan masalah teknologinya. Hal ini
disebabkan karena persoalan teknologi pengolahan sampah sebenarnya sudah ada.
Hanya penerapannya saja yang memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi
setempat. Sedangkan persoalan sosial atau masyarakat memerlukan pendalaman
khusus karena terkait dengan nilai dan norma masyarakat.
Paradigma baru
dalam suatu pembangunan adalah lebih mengutamakan perencanaan dari bawah
(bottom-up), untuk menghasilkan partisipasi maksimal dari masyarakat yang
terlibat dalam proses pembangunan. Demikian juga masalah pengelolaan sampah di
perkotaan, apabila menginginkan dapat terselesaikan secara mendasar, maka
masyarakat harus diberdayakan secara optimal.
Oleh karena untuk melihat
permasalahan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat serta strategi
penyelesaian masalah dalam pengelolaan sampah perkotaan secara komprehensif
didasarkan pada pendekatan sistem. Hal ini bertujuan untuk memberikan usulan
pemecahan masalah dalam pengelolaan sampah secara menyeluruh dan terpadu.
1. Sampah Perkotaan
Sebagaimana
telah diketahui bahwa sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan,
Sehingga dapat dikatakan limbah, dan timbul sejak adanya aktivitas manusia.
Timbulnya sampah bersamaan dengan adanya aktivitas manusia, mulai dari usaha
produksi, perdagangan, aktifitas industri maupun aktifitas rumah tangga. Sampah
atau limbah-limbah tersebut dapat berwujud padat (solid waste), cair (liquid
waste) dan gas (gas waste).
2. Aktivitas manusia untuk kesejahteraan tidak
lepas dari sampah
Sampah merupakan
konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Sampah
adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan yang berwujud padat atau semi padat berupa zat organik dan atau an-organik bersifat dapat terurai maupun tidak
dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Sumber limbah padat perkotaan berasal dari permukiman, pasar, kawasan pertokoan
dan perdagangan, kawasan perkantoran dan prasarana umum, kawasan industri,
peternakan hewan dan fasilitas umum lainnya (Anonim, 1981: 1-2).
Jenis sampah perkotaan terdiri atas 2 bagian yaitu : sampah
organik dan non organik. Sampah organik adalah sampah yang mempunyai komposisi
kimia mudah terurai oleh bakteri (biodegradable) misalnya sisa makanan, sayur
mayur, daun-daunan, kayu dan lainnya. Sedangkan sampah non organik adalah
sampah yang mempunyai komposisi kimia sulit untuk diuraikan atau membutuhkan
waktu yang lama (non biodegradable) misalnya sampah plastik, kaleng, besi, kaca
dan lainnya (Kodoatie, 2005: 217).
Kategori
sumber penghasil sampah yang sering digunakan adalah :
(1) sampah domestik, yaitu sampah yang berasal
dari pemukiman;
(2) sampah
komersial yaitu sampah yang berasal dari lingkungan perdagangan atau jasa komersial berupa toko, pasar, rumah makan dan
kantor;
(3) sampah
industri, yaitu sampah berasal dari sisa produksi pada industri / pabrik.
(4) sampah yang berasal dari selain yang telah disebutkan tadi,
misalnya sampah pepohonan, sapuan jalan dan bencana alam (Hadiwijoto, 1983:
77).
Masalah sampah di
kota-kota besar bukan lagi masalah baru dan masalah ini menjadi masalah kota
menengah dan kecil di negara sedang berkembang pada umumnya dan negara
Indonesia pada khususnya. Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial karena
dampaknya terkena berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar seperti
Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Palembang, Makassar dan Medan
(Sudradjat, 2008: 6).
Oleh karena itu,
sampah perlu ditangani dengan serius sehingga tidak saja menyebabkan menurunnya
kualitas kesehatan lingkungan tetapi dari sisi estetikapun perlu mendapat
perhatian.
Sosialisasi
kepada seluruh masyarakat perlu dilakukan, dan kesadaran masyarakat dalam menangani sampah sangat
dibutuhkan. Dan sejalan dengan hal itu, perlu dicarikan terobosan untuk
mengelola sampah sehingga sampahpun masih dapat memberikan hasil yang baik.
Jika sampah dalam bentuk apapun sudah menjadi bahan baku, niscaya kedepan tidak
perlu lagi pusing untuk menangani sampah sampah perkotaan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !