PERANAN PERPUSTAKAAN
DALAM
MENCERDASKAN DAN MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
1.
PENDAHULUAN
Perpustakaan
Desa Tunas Bangsa adalah perpustakaan
yang dikelola oleh anggota masyarakat Desa Pandanwangi, untuk melayani
kebutuhan masyarakat terhadap informasi dalam bentuk buku dan bacaan, yang menyajikan berbagai
macam tulisan, mulai dari bentuk tulisan fiksi hingga pada tulisan ilmiah dan
religious. Perpustakaan Desa Tunas Bangsa diperuntukan bagi semua kalangan,
dari usia belajar tingkat dasar hingga kalangan professional ,dibuka setiap
hari dan beralamat di Jalan Chureng No. 123 Dusun Pemukiman Desa Pandanwangi
Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang.
Sasaran dan
harapan yang ingin dicapai Perpustakaan Desa Tunas Bangsa adalah untuk membantu
secara aktif kebutuhan masyarakat Desa Pandanwangi terhadap buku buku, sebagai
media informasi tentang berbagai kebutuhan, sebagai referensi dalam berbagai
aktifitas masyarakat, maupun sebagai pelengkap dari ilmu pengetahuan lainnya.
Mengingat bahwa tata letak Desa Pandanwangi yang cukup jauh dari Pusat
Pemerintahan Kabupaten, maka keberadaan Perpustakaan Desa Tunas Bangsa ini
diharapkan dapat menjembatani kebutuhan masyarakat terhadap buku buku.
Pada
pelaksanaannya, ternyata tidak mudah dan tidak sesuai dengan harapan yang
diinginkan. Perpustakaan Desa Tunas Bangsa menghadapi satu kendala yang juga
banyak dialami oleh Perpustakaan lainnya, yaitu rendahnya minat baca
masyarakat. Banyak penyebab yang membuat
minat baca masyarakat menjadi turun drastis, dan hal ini menjadi tantangan
tersendiri bagi Perpustakaan untuk meningkatkan tidak saja minat baca dan
kunjungan ke Perpustakaan, tetapi juga upaya untuk membangun kepedulian
masyarakat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan secara umum.
2.
DASAR
PEMIKIRAN
Selama ini banyak kalangan masyarakat yang belum memahami akan arti penting
keberadaan perpustakaan. Ironisnya hal ini terjadi ditengah-tengah maraknya sosialisasi mengenai urgensi
perpustakaan, dan perkembangan perpustakaan yang kini telah hadir hampir di
setiap Desa dan lembaga pendidikan. Belum lagi dengan adanya berbagai jenis
perpustakaan lain yang fungsi dan penggunaannya dibuat secara khusus, semakin
membuat masyarakat tidak mengetahui akan adanya tempat yang disebut sebagai
sumber ilmu pengetahuan ini.
Dalam rangka turut serta
mensosialisasikan mengenai peran dan pentingnya perpustakaan untuk mencerdaskan
dan mensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan, maka
Perpustakaan Tunas Bangsa berupaya untuk hadir
ditengah tengah masyarakat dengan kreatifitas, inovasi yang dibutuhkan
oleh masyarakat
Dengan pustaka, literasi,
referensi dan kerjasama yang sinergi bersama lembaga Pemerintah dan swasta, diharapkan mampu untuk tidak saja
memperkenalkan Perpustakaan, lebih dari itu dapat memberikan pengertian tentang
arti pentingnya perpustakaan untuk
mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat.
3.
SELINTAS
TENTANG PERPUSDES TUNAS BANGSA
Pada awal didirikan,Perpustakaan
Desa Tunas Bangsa masih berstatus Rumah Baca, mengingat saat itu masih belum
memiliki tempat dan jumlah koleksi yang dimiliki pun masih sangat sedikit. Rumah
baca Tunas Bangsa yang didirikan pada tanggal 27 Desember 2010 dengan Surat
Keputusan Kepala Desa No. 180 / 56 / 427.905.12 / 2010, berdomisili tetap di Dusun Krajan 2 Desa Pandanwangi,
pada awal pendiriannya Rumah Baca Tunas Bangsa hanya memiliki asset berupa :
1.
Rak buku bacaan sebanyak 1 unit
2.
Buku bacaan / Pustaka sebanyak 50 buku
sebagai buku bantuan
Dari Kantor Perpustakaan
dan Arsip Kab Lumajang.
Sejak didirikan pada tanggal 27 Desember 2010
hingga tahun 2012, Rumah Baca Tunas Bangsa dalam operasionalnya mengalami
berbagai kendala . hambatan yang
muncul diantaranya minimnya peminat
untuk membaca, belum memiliki tempat sendiri, terbatasnya jumlah koleksi
pustaka yang dimiliki, tidak adanya anggaran operasional untuk Rumah Baca, dan
sikap tidak peduli dari sebagian besar masyarakat Desa. Sikap tidak peduli
tersebut muncul karena Masyarakat pedesaan masih belum terbiasa untuk
mendapatkan informasi dari sumber bacaan. Sehubungan dengan keadaan tersebut,
Tim Penggerak PKK Desa Pandanwangi kemudian memindahkan lokasi Rumah Baca Tunas
Bangsa, dari Dusun Krajan 2 Desa Pandanwangi, dipindahkan ke Dusun Pemukiman
Desa Pandanwangi . Pemindahan lokasi Rumah Baca Tunas Bangsa dengan
mempertimbangkan :
1. Bahwa Di Dusun
Pemukiman, Gerbangmas Siaga Tunas Harapan mempunyai program : Peningkatan
program Wajar Dikdas 12 Tahun dan Program pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.
2. Adanya tempat /
gedung yang dapat dipakai sebagai rumah baca dengan luasan area yang cukup
luas, dan tempat tersebut dipakai dan ditempati hingga sekarang.
3. Lokasi Rumah Baca
Tunas Bangsa di Dusun Pemukiman, berdekatan dengan Sekolah Dasar ( SD ) 04 Desa
Pandanwangi, TK. Dharma Wanita dan PAUD
Brawijaya..
4.
Adanya komunitas
masyarakat yang aktif di berbagai bidang kegiatan masyarakat dan membutuhkan
pustaka sebagai referensi dan lain lain,
antara lain :
a.
Komunitas
Pengajian dan Kajian Agama
b.
Komunitas
Usaha Mikro Kecil dian Menengah.
c.
Komunitas
kajian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna
d.
Kelompok
Tani dan Peternak terpadu
e.
Komunitas
Belajar dan Mengajar
f.
Komunitas
Pelestarian Kebudayaan dan Lingkungan
Hidup
g.
Kelompok
Informasi Masyarakat ( KIM )
h.
Organisasi
Pemuda dan Olah Raga
i.
Komunitas
P4S (Pusat
Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya)
Dengan adanya pertimbangan pertimbangan
tersebut, maka pada tanggal 1 September
2012 Rumah Baca Tunas Bangsa secara resmi telah berpindah lokasi kegiatan. Dan
memulai kegiatan dengan melibatkan berbagai kalangan, mulai dari kalangan dunia
pendidikan, Kelompok Masyarakat, Organisasi dan kelembagaan, Pemuda, Peneliti
dan praktisi, serta Pemerintah Kab Lumajang dengan jajaran SKPD terkait.
Dengan keterlibatan berbagai kalangan tersebut
Perpustakaan Desa Tunas bangsa banyak mendapatkan suport dalam berbagai bentuk,
dan suport yang diberikan berupa :
1. Tempat/ lokasi berikut gedung kecil untuk
perpustakaan.
2. Koleksi pustaka dalam berbagai kategori
3. Fasilitas pendukung seperti Penerangan, meja
kursi, rak buku
4. Swadaya masyarakat dalam bentuk barang dan
uang
5. Prototipe Teknologi Tepat guna
6. Tenaga dan fikiran dari masyarakat Dusun
Pemukiman
7. Fasilitasi
Sosialisasi tentang Perpusdes Tunas Bangsa
pada masyarakat oleh Perangkat Desa Pandanwangi,
8. Pengadaan Green House sederhana
Suport
yang telah diberikan merupakan wujud nyata dari kebutuhan berbagai kalangan
terhadap Perpustakaan, dan hal inilah yang sangat membantu dalam membangun dan
mengembangkan potensi besar yang dimiliki oleh Perpustakaan.
Dari awal pendirian Rumah Baca Desa dengan asset
yang dimiliki seperti tersebut diatas, Perpustakaan Desa Tunas Bangsa telah dapat mengembangkan potensi
Perpustakaan menjadi lebih besar, dengan prestasi yang terus meningkat dari
tahun 2012 hingga pada puncaknya tahun 2014 berhasil meraih juara I ( Pertama )
Perpusdes Terbaik di Tingkat Nasional.
4.
PENGEMBANGAN
PERPUSDES TUNAS BANGSA
Keberadaan
Perpusdes Tunas Bangsa dengan segala
kekurangannya yang ada, maka dimulailah gerak dan langkah Perpusdes Tunas
Bangsa untuk dapat mengembangkan menjadi lebih besar dan lebih baik dari
kondisi diawal.
Dan langkah
tersebut diawali dari :
4.1.
Konsolidasi
Organisasi
Konsolidasi
organisasi dilakukan tidak saja untuk mencari dan mendapat titik temu dalam
pengelolaan Perpustakaan, tetapi juga dilakukan untuk merumuskan metoda
pelaksanaan Pengelolaan Perpustkaan. konsolidasi menjadi sangat penting
dilakukan karena berkaitan pembagian tugas pokok, kewenangan dan tanggung jawab
pengelolaan pada seluruh personil Perpustakaan Desa Tunas Bangsa.
4.2.
Rencana
Kegiatan Perpustakaan
Dalam
menyusun Rencana Kegiatan , Perpustakaan Desa Tunas Bangsa menetapkan Rencana
kegiatan menjadi 3 ( tiga ) rencana kegiatan perpustakaan. Yaitu :
a.
Rencana Kegiatan secara umum
Rencana
kegiatan umum adalah rencana kegiatan yang disusun untuk jangka waktu 1 ( satu
) tahun, selama satu tahun rencana kegiatan mengacu pada Agenda kerja
Pemerintah. Sehingga rencana kerja satu tahun tersebut tidak kehilangan moment
penting. Selain itu Rencana Kegiatan juga didasarkan pada analisa masalah yang
muncul diberbagai kalangan di Desa Pandanwangi, khususnya yang membutuhkan
pustaka, referensi, Pelatihan,atau pendampingan penerapan Teknologi Tepat Guna
di berbagai bidang seperti, Pendidikan,
Pertanian, UMKM, Pemuda, Komunitas dan organisasi serta kelompok masyarakat
pedesaan lainnya.
b.
Rencana Kegiatan Per – Bulan
Rencana
kegiatan Per – Bulan adalah rencana Kegiatan yang disusun sesuai kepentingan
dan bersifat segera, Rencana Kegiatan Per-Bulan mengacu pada skala prioritas
dari Rencana Kegiatan selama satu Tahun.
Dengan
demikian Rencana Kegiatan Tahunan dapat diselesaikan step by step dengan tepat
waktu.
c.
Rencana Kegiatan Mingguan
Rencana
kegiatan mingguan adalah merupakan tahapan pelaksanaan dari rencana kegiatan
Per-Bulan, pada pelaksanaan kegiatan mingguan disusun kebutuhan, rencana
anggaran, waktu pelaksanaan, dan lain lainnya yang berkaitan dengan daya dukung
pada pelaksanaan kegiatan.
Pada rencana
kegiatan mingguan, termasuk pembahasan tentang evaluasi pelaksanaan kegiatan
dalam seminggu, hal ini dimaksudkan untuk dapat melakukan revisi, pelengkapan
atau perbaikan dengan segera, sehingga pada rencana kegiatan minggu berikutnya
dapat segera diperbaiki, direvisi atau dilengkapi, dan kegiatan dapat selesai
tepat sesuai jadwal waktu yang ditentukan.
4.3.
Membangun
Kerjasama antar Lembaga dan Organisasi
Pengelolaan
Perpustakaan apalagi Perpustakaan yang terletak di Desa yang jauh dari pusat
Pemerintahan, maka sangat diperlukan untuk membangun kerjasama yang sinergi
dengan berbagai fihak. Baik dengan Instansi Pemerintah, Instansi Badan Usaha
Swasta, Lembaga dan Organisasi maupun dengan kelompok kelompok masyarakat,
komunitas komunitas masyarakat.
Jalinan
kerjasama tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka untuk mendorong tumbuh
kembangnya minat baca, kepedulian terhadap Perpustakaan, yang pada akhirnya
diharapkan dapat merubah gaya hidup dan menjadikan membaca sebagai sebuah
kebutuhan dalam hidup.
Kerjasama
tentu harus saling menguntungkan, sebagai contoh : Perpusdes Tunas Bangsa telah
menjalin kerjasama dengan Kelompok Informasi masyarakat KIM Nawala kec. Tempeh, dan Pusat Pelatihan
Pertanian dan Pedesaan Swadaya ( P4S ) Pandanwangi, kontak kerjasamanya adalah
: KIM Nawala melaksanakan fasilitasi kegiatan Pelatihan PPO ( Pembuatan Pupuk Organik ) maka KIM
Nawala bertugas sebagai Penyelenggara pelatihan, P4S Pandanwangi bertugas
melatih peserta pelatihan, baik teori maupun prakteknya, sedangkan Perpustakaan
bertugas menyiapkan pustaka, referensi, buku buku sesuai dengan kepeentingan
pelatihan tersebut.
Pasca
Pelatihan kerjasama masih dilanjutkan pada Produksi, dalam hal ini P4S
Pandanwangi dan Perpustakaan bertugas melakukan pendampingan dan bimbingan
produksi, sementara KIM Nawala bertugas menyebarkan informasi tentang produk
pupuk organik yang diproduksi masyarakat.
Dengan
demikian kerjasama dapat berlangsung sinergi dan waktu yang panjang.
4.4.
Membangun
Kepedulian
Kepedulian
masyarakat yang jauh maupun yang dekat dengan Perpustakaan, tidak bisa datang
dengan serta merta, dan tidak bisa diharapkan datang dengan sendirinya. Hal ini
harus disadari oleh pengelola Perpustakaan, oleh karena itu kepedulian terhadap
Perpustakaan harus dibangun sedikit demi sedikit. Kepedulian pada Perpustakaan
dapat dilakukan dengan pendekatan dari hati ke hati, dapat juga dilakukan
dengan memenuhi kebutuhan anggota keluarga masyarakat terhadap buku buku.
Kepedulian
masyarakat pada Perpustakaan akan muncul dan datang, manakala Perpustakaan juga
telah peduli pada kebutuhan dan kesulitan masyarakat. Bentuk kepedulian
Perpustakaan Desa Tunas Bangsa pada masyarakat telah dilakukan dengan menyediakan
pustaka bagi para siswa Sekolah Dasar, membantu Anak anak Paud dengan dongeng,
membantu pelaku UKM untuk mendapatkan Surat ijin PIRT, mengarahkan dan
mendampingi masyarakat dalam pembuatan reaktor biogas, pakan ternak kering.
Dengan demikian bagi masyarakat yang melihat dan telah merasakan kepedulian
Perpustakaan, tanpa diminta, masyarakat telah membantu dengan sukarela untuk
menyiapkan gedung yang lebih layak, membuat pagar perpustakaan, dan menjaga
keamanan perpustakaan dari tangan jahil, perusakan dan kehilangan.
Secara tidak
langsung, kepedulian masyarakat pada perpustakaan telah menjadi tolok ukur dari
minat baca masyarakat.
4.5.
Sosialisasi
Potensi Perpustakaan
Keberadaan
Perpustakaan dengan semua potensinya perlu disosialisasikan, tanpa adanya
sosialisasi maka perpustakaan sebagai sumber dari semua ilmu tidak akan pernah
diketahui oleh masyarakat. Sosialisasi Perpustakaan dapat dilakukan bekerjasama
dengan Instansi, Lembaga dan Organisasi yang ada. Sosialisasi Perpustakaan bisa
dilakukan dimana saja, kapan saja, event apa saja, sebab disemua kegiatan
masyarakat tersebut tentu bersumber dari pustaka, keilmuan, teknologi dan
religi. Dasar dari kegiatan tersebut bersumber dari pustaka, dan pustaka, buku
buku, literatur, referensi semua ada di perpustakaan
4.6.
Implementasi
Potensi Perpustakaan
Pola
pelayanan Perpusdes Tunas Bangsa dalam implementasi Perpustakaan, sedikit
berbeda dengan yang telah dilakukan Perpustakaan pada umumnya. Per pusdes Tunas
Bangsa melakukan implementasi dengan pola terbalik, mengingat bahwa tingkat
pendidikan masyarakat di Desa Pandanwangi saat ini 40% masih berpendidikan Dasar, khususnya pada
usia 40 tahun keatas. Oleh karena itu pada kalangan masyarakat Pedesaan Dewasa,
Perpusdes Tunas Bangsa melakukan pelayanan secara terbalik, yaitu belajar
praktek, meniru dan jika ada kekurang jelasan baru membaca. Pola yang
diterapkan ini ternyata berhasil dengan baik. Terbukti dengan adanya permintaan
Pelatihan dari berbagai kalangan khususnya para petani dan peternak, bahkan
beberapa pengusaha.
Masyarakat
akan lebih memperhatikan dan cepat melaksanakan praktek terlebih dahulu baru
membaca, daripada membaca baru kemudian praktek.
Perlu
disadari oleh pengelola perpustakaan, bahwa masyarakat indonesia telah
dimanjakan oleh kemajuan jaman yang serba ada, sehingga cenderung lebih senang
mendengar dan melihat daripada membuat. Serta lebih praktis membeli, sehingga
kemudian menjadi masyarakat yang
konsumtif.
4.7.
Menumbuh
kembangkan Minat Baca Masyarakat.
Mengembangkan
Potensi Perpustakaan pada saat ini menjadi sangat sulit dan berat, karena
masyarakat pada umumnya lebih suka mendengar dan melihat, masyarakat lebih
berpendapat bahwa membaca sama saja dengan buang waktu
Melihat
perkembangan pendapat di kalangan masyarakat seperti itu, maka Perpustakaan
dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif untuk memberikan pengertian pada
masyarakat bahwa membaca adalah lebih
baik dari mendengar dan melihat. Setiap orang yang telah membaca buku maka
orang tersebut pasti merasakan pentingnya dari membaca, apapun yang telah
dibacanya tentu akan bermanfaat untuk pengetahuan pembacanya. Setiap warga
masyarakat tak akan pernah bisa menghitung dengan baik dan benar jika
masyarakat tersebut tidak pernah belajar membaca dan menghitung., Jadi
sebenarnya setiap orang telah merasakan
manfaat dari membaca
Dengan
berbekal pendapat tersebut, Perpusdes Tunas Bangsa memulai dengan kegiatan sosialisasi tentang
potensi Perpustakaan, melakukan pengarahan dan pendampingan pada masyarakat
petani dan peternak, melakukan presentasi rencana kegiatan Perpustakaan pada
lembaga lembaga pendidikan, komunitas masyarakat lansia, organisasi pemuda,
Lembaga Swadaya Masyarakat, kalangan perusahaan, dan pengusaha UMKM.
Dari
kegiatan awal tersebut dihasilkan kesepakatan kerjasama yang sinergi antara
Perpustakaan dengan lembaga dan Organisasi kemasyarakatan. Adanya kerjasama tersebut, memudahkan
Perpustakaan memperkenalkan potensi perpustakaan untuk kepentingan Lembaga dan
Organisasi dalam rangka memberdayakan masyarakat secara ekonomi.
Pelayanan
Perpustakaan yang mengacu pada pelayanan pola terbalik, telah meningkatkan
keingintahuan masyarakat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan
teknologi bahkan pada Religi.
Dalam rangka
menumbuh kembangkan minat baca masyarakat, pengelola Perpustakaan dituntut
untuk lebih kreatif dan inovatif. Lebih peka membaca keinginan masyarakat,
empati pada kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Tentu saja Kreatifitas,
inovasi, empati dan simpati yang ditunjukan masih dalam koridor Perpustakaan
yang berbasis pada ilmu pengetahuan umum.
5.
PERAN
PENTING PERPUSTAKAAN
Keberadaan
Perpustakaan pada suatu tempat menjadi sangat penting, ketika pengelola
Perpustakaan dapat berperan aktif dan membawa perubahan pada kecerdasan dan
kesejahteraan masyarakat. Gedung Perpustakaan yang megah, keaneka ragaman
koleksi pustaka, kelengkapan fasilitas Perpustakaan menjadi
tidak berarti jika pengelolanya tidak aktif, tidak kreatif dan inovatif.
Perpustakaan tersebut hanya menjadi gudang buku yang berdebu, karena sepi pengunjung
atau tidak pernah mengunjungi masyarakat.
Perpustakaan
menyimpan potensi yang luar biasa untuk peningkatan kecerdasan dan
kesejahteraan masyarakat, sebab sumber dari semua kegiatan seperti ekonomi,
teknologi, politik, pendidikan, kerajinan, Religi bahkan Kebudayaan bersumber
dari buku buku, literatur, naskah, makalah, referensi yang semuanya ada di Perpustakaan
Karena
potensi yang luar biasa besarnya dari Perpustakaan, maka ada kata kata bijak
yang mengatakan membuka buku sama hal nya dengan membuka jendela dunia.
Tanpa adanya
Pustaka yang ada di Perpustakaan, maka
kegiatan pembangunan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, agama, bahkan
kebudayaan akan terhenti dan akan stagnan pada batasan pengetahuan yang telah
dikuasai.
Sampai
dengan saat ini peran penting Perpustakaan masih belum tergantikan, meskipun
saat ini dunia telah dibanjiri dengan teknologi elektronik, digital dan lain
lain, tetapi Perpustakaan masih menjadi yang terpenting dari basis ilmu
pengetahuan
6.
MANFAAT
PERPUSTAKAAN BAGI KECERDASAN DAN KESEJAHTERAAN
Perpustakaan
dapat bermanfaat secara maksimal untuk
mencerdaskan masyarakat dan mensejahterakan masyarakat, tatkala pengelola
perpustakaan dapat memaanfaatkan koleksi perpustakaan secara maksimal dan
proaktif.
Kepekaan
Perpustakaan pada kebutuhan masyarakat dapat dilakukan dengan cara proaktif, dengan
proaktif maka didapatkan informasi tentang kebutuhan masyarakat terhadap ilmu
pengetahuan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk dapat
memberikan manfaat yang luas bagi kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat tentu
perpustakaan harus berada ditengah tengah masyarakat, sehingga mudah diakses,
dekat dikunjungi, dan nyaman ditempati untuk membaca.
Dengan cara
dan pola seperti tersebut diatas, maka perpustakaan dapat memberikan manfaat
yang besar bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Manfaat yang
dapat diperoleh untuk kecerdasan
masyarakat diantaranya :
-
Kemampuan untuk
mengisi peluang usaha yang prospek
-
Keberanian mencoba untuk sebuah keberhasilan usaha
-
Ilmu pengetahuan
sebagai dasar membuka komunikasi bisnis
-
Meningkatkan rasa
Percaya diri karena kemampuan menguasai
teknologi
-
Terbukanya
peluang kerja baru sesuai dengan skill yang dimiliki
-
Meningkatnya
kemampuan belajar putra putri usia sekolah
-
Dan masih banyak
manfaat lain yang bisa diambil dari perpustakaan
Manfaat yang
dapat diperoleh untuk kesejahteraan masyarakat di antaranya :
-
Meningkatnya
pendapatan secara ekonomi dari munculnya peluang usaha.
-
Terpenuhinya
kebutuhan rumah tangga terhadap kebutuhan
sayur mayur, tanaman obat keluarga dengan memanfaatkan teknologi tepat
guna.
-
Terpenuhinya
kebutuhan energi bagi rumah tangga
dengan memanfaatkan teknologi reaktor biogas.
-
Tercukupinya
kebutuhan pupuk untuk kelangsungan budidaya pertanian tanpa harus membeli dan jelas
aman bagi kesehatan keluarga karena
pembuatan pupuk organik.
-
7.
PENUTUP
Pada
dasarnya perpustakaan memiliki peranan yang sangat penting tidak saja untuk
kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi lebih dari itu, perpustakaan
memiliki peran strategis untuk kemajuan sebuah bangsa. Perpustakaan sejatinya
merupakan potensi yang terpendam, tergantung siapa dan bagaimana cara menggali
dan menfaatkan potensi tersebut secara maksimal.
Demikian
yang bisa kami sampaikan, atas nama Perpusdes Tunas Bangsa kami sampaikan
terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangan yang kami sampaikan. Sekali
lagi terima kasih atas perhatiannya.
Perpusdes
Tunas bangsa
Desa
Pandanwangi Kec. Tempeh
Kab Lumajang Prov. Jatim
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !