Menjaring Turis dengan Kopi
Kopi menjadi minuman yang berkaitan erat dengan wisata kuliner, sebagai bagian dari wisata minat khusus yang tengah dikembangkan Pemerintah Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia memiliki beragam cita rasa kopi.
“Kopi kita memang berorientasi untuk
ekspor. Kita punya kopi dari potensi Aceh, Sidikalang, Lampung, Jawa, Bali,
Flores, Toraja, dan Wamena,” tutur Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Terlebih lagi, luas areal perkebunan kopi
di Indonesia mencapai 1,3 juta hektar. Sebagian besar kebun kopi tersebut
dikembangkan sebagai agrowisata kopi yang diminati wisatawan mancanegara
(wisman) dan wisatawan Nusantara.
Wamen memberikan contoh pasar wisman asal
Eropa. Berdasarkan data kunjungan wisman ke Indonesia dari BPS, ada sekitar 1
juta wisman asal Eropa yang datang ke Indonesia. Wamen juga menjelaskan
kebiasaan orang Eropa yang senang minum kopi.
“Sepengetahuan saya, orang Eropa minum
kopi minimal 3 kali, minum di pagi, siang, dan sore hari, bahkan di sela-sela
waktu seperti saat coffee break. Di
Perancis, saya pernah tinggal di sana, orang Perancis dalam sehari bahkan bisa
minum lima kali,” ungkap Wamen.
Jika para wisman minum kopi dari biji kopi
asli Indonesia, ataupun dengan penyajian khas Indonesia, maka hal itu tentu
menjadi pasar besar bagi para petani kopi, produsen kopi, ataupun restoran dan
kedai yang menyajikan kopi di Indonesia.
Wamen menuturkan bahwa keunikan kopi
Indonesia tak hanya pada cita rasanya, tetapi juga cara pengolahannya dan
penyajiannya. Oleh karena itu, pihaknya gencar mempromosikan kopi luwak yang
berasal dari Indonesia serta kopi tubruk yang merupakan penyajian kopi khas
Indonesia. Ia berharap keduanya lebih dikenal masyarakat dunia.
“Di dunia, juga ada perubahan dari peminum
teh berat sekarang mulai minum kopi juga. China dan Korea dulu semuanya, 99
persen, minum teh. Sekarang mulai tergerak minum kopi,” ungkapnya.
Hal tersebut menurutnya tecermin pula
dengan adanya kedai kopi luwak di Korea Selatan. Kedai asal Indonesia tersebut
bisa menjual satu juta cangkir kopi sehari. Wamen pun berharap promosi
kopi Indonesia dapat meningkatkan minat wisman untuk datang ke Indonesia dan
mencobanya sebagai wisata kuliner, khususnya kopi.
Sumber : RRI.go.id
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !