SELAMAT DATANG DI WEBBLOG KIM NAWALA. WEBBLOG INI MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA ANDA SEPUTAR KABUPATEN LUMAJANG DENGAN SEGALA KEBERAGAMANNYA
Home » » PEDESAAN BERBASIS INDUSTRI KREATIF

PEDESAAN BERBASIS INDUSTRI KREATIF

Written By Unknown on Rabu, 18 Maret 2015 | 21.41



Pedesaan Berbasis Industri Kreatif

Pengolahan limbah sebagai bahan baku produksi
Seiring dengan gerakan membangun Desa dan peluncuran program pembangun industri yang berbasis pedesaan, maka industri kreatif yang menyertakan penerapan teknologi tepat guna di pedesaan  bisa dijadikan fokus gerakan pembangunan.   Industri kreatif  mampu bertahan saat krisisi ekonomi,  Tak tergoyahkan. Bahkan memberikan sumbangan dalam bentuk devisa terhadap pendapatan daerah.
Apabila para pelaku industri kreatif dan pengembang dari industri yang berbasis di Pedesaan dapat lebih fokus, maka seluruh potensi pedesaan dapat diberdayakan secara optimal. Bahkan bukan tidak mungkin, industri kreatif di pedesaan bisa jadi mampu untuk merealisasikan  potensi sebesar  100 triliuan rupiah/tahun. Ada beberapa kendala serius yang harus dipersiapkan, adalah peran masyarakat pedesaan yang belum menguasai teknologi, TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi ) sebagai infrastruktur produksi yang belum mendukung dan kurangnya penguasaan komunikasi marketing.
Konstribusi industri-kreatif tak bisa dianggap remeh dalam konteks ekonomi daerah dan nasional. Data statistika 2013  kontribusi ekonomi kreatif sebesar Rp 641,8 triliun atau mencapai 7% PDB nasional. Ekonomi Kreatif juga mencatat surplus perdagangan selama periode 2010 hingga 2013 dengan nilai surplus sebesar Rp 118 T.
Kontribusi devisa dari sektor ekonomi kreatif mencapai 11, 89 Milyar USD , sehingga secara total sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menyumbang devisa sebesar 21,95 Milyar USD atau berkontribusi sebesar 11,04% pada total devisa Indonesia.
Di tingkat proponsi, Jawa Timur misalnya, ekspor nonmigas Jatim yang didominasi oleh produk perhiasan yang mencapai nilai 451 juta dolar AS.  Produk ungggulan  yang market friendly seperti batik, perak, kaligrafi, bordir, aksesoris, produk kulit dan makanan ringan. Nilai ekspor  non migas di Jatim dapat memacu pertumbuhan ekonomi provinsi dalam menghasilkan produk kompetitif.
Unggulan produk Jatim ini,  belum menyentuh industri animasi, dan content televisi –media penyiaran lainnya sebagai unggulan, sudah mampu memberikan konsribusi pada peningkatan devisa dan pendapatan daerah.
Artinya,  industri kreatif dibidang TIK belum maksimal. Persoalannya, pada pengembangan ekonomi-industri kreatif masih terhalang pada kebijakan yang belum pro dan fokus pada upaya pengadaan  Teknologi-Informasi-Komunikasi di pedesaan. Industri kreatif masih  tercentral di perkotaan, karena persoalan  incame, askses perbankan
Hambatan dan keluhan oleh para pelaku industri kreatif yang dikatakan, akses internet yang lelet, lambat dan ketersediaan infraktruktur  komunikasi atau ketersediaan energi. Kehadiran desa cyber, belum membudaya, karena belum menjadi kebijakan atau program massal selama ini.  Atau desa digital belum tersentuh dalam bingkai kebijakan.
Sampai saat ini data PLN mencatat,  masih terdapat 10.211 desa yang gelap gulita saat malam hari, desa-desa tersebut sampai hari ini belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN. Jumlah itu kurang lebih 13% dari total seluruh desa di Indonesia yang mencapai 72.944 desa/kelurahan hingga akhir 2012.
Di Indramayu yang tak jauh dari pusat Kota Jakarta,  masih ada sekitar 33.772 KK yang  belum menikmati listrik. 42 persen jumlah desa di Maluku belum juga tersedia listrik. Di Jawa Timur hampir 8.500 desa yang belum teraliri listrik.  Pertanyaannya, mampukah aliran dana 1, 2 miliar rupiah pertahun pada setiap desa, mendongkrak industri kreatif?
Keterbatasan  energi listrik akan mempersulit gerak pelaku industri kreatif memenuhi potensi maksimal. Ini, semua mengingatkan pada gagasan yang bersahaja, dan aplikatif  tentang super digital  Indonesia. Tanpa ketersediaan kapasitas energi yang memadai dan murah–terjangkau,  masa depan industri kreatif tetap menjadi “mimpi belaka” atau hanya sebatas on the paper.

Sumber  : www.tempokini.com
KIM Nawala Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SEKRETARIAT

Kantor Kecamatan Tempeh
Jl. Raya Tempeh-Pasirian 67371
Desa Tempeh Tengah Kec. Tempeh
Kabupaten Lumajang

Email :
nawala.kim@gmail.com

Contact Person:
Cipto Adhy (085749337477)
Yongky (085646210701)
Khaidar (082132085297)

AYO GERAKKAN 3M PLUS

AYO GERAKKAN 3M PLUS
Mari Galakkan SISKAMLING DB

Arsip Blog

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. (KIM) NAWALA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template