MOMENTUM HARI LAHIR PANCASILA
Pemerintah Kabupaten Lumajang menggelar upacara peringatan
Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. Upacara lahirnya Pancasila yang
dipimpin Bupati Lumajang, Drs. As’at, M.Ag tersebut berlangsung, Kamis (1/6)
yang bertempat di Alun-alun Lumajang.
Peringatan hari lahirnya Pancasila pada 2017 ini mengangkat
tema "Dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, kita jalin kesatuan dan persatuan bangsa" diikuti
secara khidmat oleh para peserta upacara.
Hadir dalam upacara tersebut, Wakil Bupati Lumajang, dr.
Buntaran Suprianto, M.Kes bersama Forkopimda Lumajang didampingi Sekretaris
Daerah, Drs. Masudi, M.Si, para Asisten Setda, Staf Ahli, Kepala OPD dan para
Camat juga tampak hadir pada upacara hari kelahiran Pancasila ini. Meski dalam
suasana puasa Ramadhan namun tidak mengurangi minat Aparatur Sipil Negara,
Unsur TNI/POLRI dan siswa-siswi yang hadir sebagai peserta upacara.
Dalam amanat Presiden RI Joko Widodo sebagaimana dibacakan
pemimpin upacara, Bupati Lumajang, Drs. As’at, M.Ag, mengungkapkan bahwa
Pancasila diperkenalkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945.
"Soekarno memperkenalkan Pancasila setelah pada sidang
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29
Mei-1Juni 1945. Dimana Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno dalam hari hari
tersebut memaparkan tentang dasar negara".
Namun setelah Soekarno menjelaskan Pancasila dalam pidatonya
pada 1 Juni 1945, ada proses yakni menjadi Piagam Jakarta (Jakarta Charter)
pada 22 Juni 1945 dan juga penetapan Undang-undang Dasar yang juga finalisasi
Pancasila pada 18 Agustus 1945.
"Seluruh pembahasan hingga hasil hingga finalisasi Pancasila
tersebut adalah jiwa besar para founding fathers para ulama dan pejuang
kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun
kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita", kata Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kodrat bangsa
Indonesia adalah keberagaman. Tuhan menakdirkan kita (masyarakat Indonesia)
dari Sabang-Merauke adalah keberagaman.
Keberagaman dimaksud dari berbagai etnis, bahasa, adat
istiadat, agama, kepercayaan dan golongan telah bersatu padu membentuk
Indonesia, "Itulah Kebhinneka Tunggal Ika-an kita," pungkasnya.
Bupati As’at juga menambahkan bahwa kita semua patut
mengucapkan puji syukur karena pertama kalinya dapat memperingati hari lahirnya
Pancasila. Menurut dia, pemahaman dan pengalaman Pancasila dalam kehidupan
berbangsa serta bernegara harus ditingkatkan. “Mengingat saat ini Kebhinekaan
sedang diuji, dimana ada sikap tidak toleran yang diperparah dengan banyaknya
berita bohong di media sosial", ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa semua pihak juga harus tetap
waspada terhadap segala macam tindakan dan gerakan yang tidak sejalan dengan
Pancasila. "Mari jaga keharmonisan dalam persaudaraan, menjaga persatuan
dan kesatuan antar sesama, saling membantu, bahu membahu demi kemajuan
Indonesia", ajak Bupati As’at.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !