SELAMAT DATANG DI WEBBLOG KIM NAWALA. WEBBLOG INI MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA ANDA SEPUTAR KABUPATEN LUMAJANG DENGAN SEGALA KEBERAGAMANNYA
Home » » TEKNIK BERDISKUSI

TEKNIK BERDISKUSI

Written By Unknown on Senin, 16 Maret 2015 | 00.10



TEKNIK BERDISKUSI


I.              Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari – hari kita sering dihadapkan kepada masalah – masalah yang bersifat individu ataupun sosial yang perlu diatasi. Masalah  masalah tersebut banyak yang mempunyai lebih dari satu cara pemecahan, sehingga harus dipilih cara mana yang paling baik, yaitu effesien dan efektif.
Dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sesuatu masalah akan lebih baik apabila cara pemecahannya didekati dari berbagai sudut pandang.  Untuk mencari cara pemecahan yang paling baik itu, kita memerlukan bantuan atau kerjasama dalam pemecahan masalah, dan yang paling tepat adalah diskusi. Dalam diskusi itulah dapat ditemukan unsur demokrasi yang sebenarnya.

a.    Pemecahan masalah :

1.    Rencana usaha pemecahan

2. Bertindak bersama sesuai dengan pemecahan masalah yang telah direncanakan.

b.    Dapat mengembangkan kepribadian :

1.    Muncul perasaan harga diri

2.    Keberanian menyatakan pendapat

3.    Menghormati pendapat kepada sesama

4.    Mendalamnya pengertian


II.            Pengertian Diskusi

Diskusi merupakan suatu pertukaran perdapat secara teratur, dengan tujuan menghasilkan suatu pengertian yang lebih mendalam, nyata, benar dan luas untuk memecahkan cara pemecahan masalah. Diskusi itu tidak sama dengan obrolan biasa, karena dalam obrolan tidak dituntut adanya kesimpulan / ending nya, obrolan lebih tidak bertujuan selain mengisi waktu luang. Diskusi juga bukan berdebat, karena dalam diskusi lebih bersifat terbuka terhadap pendapat atau pemikiran orang lain.
Para peserta diskusi mengemukakan dan mempertahankan pendapatnya secara pribadi tetapi serentak dengan itu mereka menaruh minat pula terhadap munculnya pendapat dan pemikiran orang lain.
Bermacam – macam pendapat  itu dipertimbangkan menurut arti dan nilainya untuk memperjelas pengertian kita tentang masalah yang dihadapi, hal ini tidak akan ditemui dalam sebuah perdebatan.


III.           Pedoman Untuk memimpin Diskusi

a.   Sebelum berdiskusi peserta hendaknya mempersiapkan diri dengan mencari informasi tentang thema yang akan dibahas.Ide dan pertanyaan yang akan dibawakan nanti hendaknya dicatat.

b.    Berani menyatakan pendapat, ide, kritik dan pertanyaan

c.    Berbicara jelas, tidak terburu – buru, dan obyektif

d.    Bersedia pendapatnya diterima atau ide, pemikirannya dikritik.

e.    Mengetahui batas batas pembahasan masalah.
Walaupun idenya baik, cemerlang tetapi bila diluar batas permasalahan, maka hal tersebut dapat disimpan untuk disampaikan pada diskusi selanjutnya.

f.     Berani meminta penjelasan untuk suatu pengertian yang kurang  jelas, dengan cara yang santun dan menjaga etika.

g.    Setiap peserta diwajibkan ikut menjaga kekompakan, keharmonisan dan kelancaran jalannya diskusi.

h.    Jumlah peserta diskusi idealnya adalah  7 orang hingga 13 orang.

Hal – hal yang tidak dibenarkan dan dipandang tidak etis didalam diskusi :

1.    Berbisik – bisik dengan tetangga disebelah nya.

2.    Menyerang peserta lain secara pribadi

3.    Memotong substansi pembicaraan peserta lain

4.    Menyatakan pendapat secara emosional

5.    P a s i f


IV.          Pemimpin Diskusi

Diskusi merupakan pembicaraan yang bersifat demokrasi, para peserta bertanggung jawab atas keberhasilan diskusi itu. Sehingga mereka sendirilah yang harus berfikir, merencanakan, mengawasi dan membina semangat dalam diskusi yang dilangsungkan.
Pemimpin diskusi tidak sama pengertiannya dengan guru dikelas atau seorang pemimpin rapat yang harus bertanggung jawab atas keberhasilan rapat tersebut. Pemimpin diskusi merupakan roh/jiwa dari seluruh tahapan tahapan yang ditetapkan dalam diskusi.  Karena Pimpinan diskusi bertugas menghidupkan diskusi, mendorong dan mengaktifkan peserta, dan pimpinan diskusilah yang mengatur, menjaga kelancaran diskusi agar sampai pada arah yang dituju sesuai dengan thema diskusi.

Peranan Pimpinan Diskusi  :

1.    Sebagai pengatur lalu lintas pembicaraan
Tugas ini bertujuan untuk mengumpulkan sumbangan pendapat, pemikiran dari para peserta, dan merangsang anggota / peserta diskusi untuk mengeluarkan dan menyampaikan pendapat.

a.    Mengarahkan pertanyaan – pertanyaan kepada peserta tertentu.

b.    Menjaga agar supaya para peserta tidak berbicara serentak

c. Mencegah / membatasi pembicaraan diskusi oleh peserta yang suka berbicara panjang dan berbelit.

d. Mendorong peserta diskusi yang pemalu atau pendiam, agar mau menyampaikan pendapat, pemikiran atau ide ide nya.

e.  Mengatur agar setiap penyampaian pendapat, pemikiran atau ide dapat jelas ditangkap oleh setiap peserta tanpa peserta merasa terganggu.

2.    Pimpinan Diskusi harus bertindak adil, tidak memihak, Pimpinan Diskusi dapat mengajukan pertanyaan, atau memberikan umpan permasalahan kepada peserta diskusi, tetapi tidak memberikan cara pemecahan masalah atau tidak memberikan solusi. Pimpinan Diskusi mengarahkan dan mendorong peserta untuk mencari solusi, memecahkan masalah dan jalan keluar terbaik
Ababila pimpinan menerima pertanyaan dari peserta yang sifatnya mempertanyakan jalan pemecahan masalah, maka Pimpinan diskusi harus cepat cepat melemparkan  pertanyaan tersebut kepada peserta lainnya, sehingga tidak terjadi tanya jawab antara pimpinan diskusi dengan peserta diskusi.

3.    Sebagai Penunjuk Jalan
a. Pimpinan diskusi berkewajiban memberikan petunjuk umum mengenai kemajuan – kemajuan atau hasil sementara yang telah dicapai diskusi.

b.  Memberikan penjelasan cara – cara diskusi agar setiap peserta mengetahui dengan jelas

c.    Meluruskan jalannya diskusi apabila terjadi tanda tanda akan menyimpang dari garis atau thema yang telah ditentukan.

V.            Tahapan Diskusi

1.    Persiapan
Persiapan diskusi ini penting karena menyangkut pemilihan thema diskusi dan cara mana yang hendak dipakai dalam melaksanakan  diskusi. Cara – cara ini perlu dipilih, disesuaikan dengan kemampuan menyelenggarakan diskusi kearah tujuan yang hendak dicapai. Biasanya diambil langkah kangkah :
Orientasi umum, pengumpulan fakta – fakta, pertimbangan dan perumusan hasil.  Untuk pemilihan Thema perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

a.  Harus menarik dan menimbulkan dorongan ingin tahu serta mendorong munculnya pemikiran positif.

b.    Thema harus sibatasi
Hal ini harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia, agar diskusi dapat mencapai hasil yang diharapkan.

c.   Thema tidak terlalu sulit dan tidak terlalu umum, karena yang diperlukan adalah sumbangan pendapat, pemikiran dari peserta

d.    Penentuan tujuan, untuk memberi arah diskusi

e.    Thema dirumuskan secara pendek, jelas dan tepat


2.    Pelaksanaan Diskusi

a.    Orientasi
Pimpinan diskusi menjelaskan maksud thema serta masalah – masalahnya, Hendaknya peserta dapat menerima thema itu dikarenakan masalahnya memang menarik dan penting bagi peserta. Dijelaskan pula masalah tujuan serta batas – batas ruang lingkup masalah yang didiskusikan. Jika dipandang perlu pada tahap ini pimpinan diskusi dapat membawa alat – alat peraga sebagai pembantu penjelasan masalah.

b.    Pengumpulan Fakta – fakta
Pada tahap ini sumbangan pendapat dan pemikiran yang masuk belum diberi komentar atau dikritik. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang para peserta agar berani menyumbangkan pemikirannya atau menyampaikan ide – idenya, terutama sangat berguna bagi yang baru pertama mengikuti diskusi.
Apabila pendapat – pendapat yang masuk telah dianggap perlu maka pimpinan diskusi dapat mulai menggolongkan pendapat dan pemikiran itu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

c.    Pertimbangan
Bagian ini merupakan pusat dari diskusi, karena dibagian inilah munculnya semua pendapat pembahasan yang bersifat pro maupun kontra, yang asalnya dari titik tolak yang mungkin amat berbeda beda. Pada telaah ini pimpinan diskusi memainkan peranan sebagai koordinator.  Dan tugas yang harua dilakukan :

1.  Membuat kesimpulan singkat dari pendapat yang dikemukakan para peserta secara panjang lebar.

2.    Menyajikan kepada sidang untuk dipertimbangkan

3.  Membuat ikhtiar pendapat yang dianggap sama, meskipun diuraikan dengan cara yang berbeda – beda.

4.    Merumuskan pendapat yang berbeda secara jelas.

Pimpinan diskusi harus mengusahakan diskusi itu ada kemajuan, dan harus membuat ringkasan apa yang telah dibicarakan.

d.    Perumusan Hasil
Apabila telah dipandang cukup, Pimpinan diskusi dapat mengakhiri diskusi dan membuat rumusan kesimpulan. Saat demikian ini harus dilakukan pemimpin dengan sangat hati – hati.
Rumusan kesimpulan itu dimintakan persetujuan kepada seluruh sidang, Rumusan itu bisa berisi tindakan apa yang direncanakan, siapa yang melaksanakan dan kapan dilakukan.

( KIM. Nawala. Tempeh Kabupaten Lumajang )
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SEKRETARIAT

Kantor Kecamatan Tempeh
Jl. Raya Tempeh-Pasirian 67371
Desa Tempeh Tengah Kec. Tempeh
Kabupaten Lumajang

Email :
nawala.kim@gmail.com

Contact Person:
Cipto Adhy (085749337477)
Yongky (085646210701)
Khaidar (082132085297)

AYO GERAKKAN 3M PLUS

AYO GERAKKAN 3M PLUS
Mari Galakkan SISKAMLING DB

Arsip Blog

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. (KIM) NAWALA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template