SELAMAT DATANG DI WEBBLOG KIM NAWALA. WEBBLOG INI MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA ANDA SEPUTAR KABUPATEN LUMAJANG DENGAN SEGALA KEBERAGAMANNYA
Home » » PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENCERDASKAN MASYARAKAT

PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENCERDASKAN MASYARAKAT

Written By Unknown on Sabtu, 07 Maret 2015 | 23.22




PERANAN PERPUSTAKAAN
DALAM
MENCERDASKAN DAN MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT

1.        PENDAHULUAN
Perpustakaan Desa Tunas Bangsa  adalah perpustakaan yang dikelola oleh anggota masyarakat Desa Pandanwangi, untuk melayani kebutuhan masyarakat terhadap informasi dalam bentuk  buku dan bacaan, yang menyajikan berbagai macam tulisan, mulai dari bentuk tulisan fiksi hingga pada tulisan ilmiah dan religious. Perpustakaan Desa Tunas Bangsa diperuntukan bagi semua kalangan, dari usia belajar tingkat dasar hingga kalangan professional ,dibuka setiap hari dan beralamat di Jalan Chureng No. 123 Dusun Pemukiman Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang.

Sasaran dan harapan yang ingin dicapai Perpustakaan Desa Tunas Bangsa adalah untuk membantu secara aktif kebutuhan masyarakat Desa Pandanwangi terhadap buku buku, sebagai media informasi tentang berbagai kebutuhan, sebagai referensi dalam berbagai aktifitas masyarakat, maupun sebagai pelengkap dari ilmu pengetahuan lainnya. Mengingat bahwa tata letak Desa Pandanwangi yang cukup jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten, maka keberadaan Perpustakaan Desa Tunas Bangsa ini diharapkan dapat menjembatani kebutuhan masyarakat terhadap buku buku.

Pada pelaksanaannya, ternyata tidak mudah dan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Perpustakaan Desa Tunas Bangsa menghadapi satu kendala yang juga banyak dialami oleh Perpustakaan lainnya, yaitu rendahnya minat baca masyarakat.  Banyak penyebab yang membuat minat baca masyarakat menjadi turun drastis, dan hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Perpustakaan untuk meningkatkan tidak saja minat baca dan kunjungan ke Perpustakaan, tetapi juga upaya untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan secara umum.

2.        DASAR PEMIKIRAN

Selama ini banyak kalangan masyarakat  yang belum memahami akan arti penting keberadaan perpustakaan. Ironisnya hal ini terjadi ditengah-tengah  maraknya sosialisasi mengenai urgensi perpustakaan, dan perkembangan perpustakaan yang kini telah hadir hampir di setiap Desa dan lembaga pendidikan. Belum lagi dengan adanya berbagai jenis perpustakaan lain yang fungsi dan penggunaannya dibuat secara khusus, semakin membuat masyarakat tidak mengetahui akan adanya tempat yang disebut sebagai sumber ilmu pengetahuan ini.
Dalam rangka turut serta mensosialisasikan mengenai peran dan pentingnya perpustakaan untuk mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat di pedesaan, maka Perpustakaan Tunas Bangsa berupaya untuk hadir  ditengah tengah masyarakat dengan kreatifitas, inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat
Dengan pustaka, literasi, referensi dan kerjasama yang sinergi bersama lembaga Pemerintah dan swasta,  diharapkan mampu untuk tidak saja memperkenalkan Perpustakaan, lebih dari itu dapat memberikan pengertian tentang arti pentingnya perpustakaan  untuk mencerdaskan dan mensejahterakan masyarakat.


3.        SELINTAS TENTANG PERPUSDES TUNAS BANGSA
Pada awal didirikan,Perpustakaan Desa Tunas Bangsa masih berstatus Rumah Baca, mengingat saat itu masih belum memiliki tempat dan jumlah koleksi yang dimiliki pun masih sangat sedikit. Rumah baca Tunas Bangsa yang didirikan pada tanggal 27 Desember 2010 dengan Surat Keputusan Kepala Desa No. 180 / 56 / 427.905.12 / 2010, berdomisili  tetap di Dusun Krajan 2 Desa Pandanwangi, pada awal pendiriannya Rumah Baca Tunas Bangsa hanya memiliki asset berupa :

1.      Rak buku bacaan               sebanyak  1   unit
2.      Buku bacaan / Pustaka      sebanyak  50 buku  sebagai buku bantuan
                                           Dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab Lumajang.

Sejak didirikan pada tanggal 27 Desember 2010 hingga tahun 2012, Rumah Baca Tunas Bangsa dalam operasionalnya mengalami berbagai kendala . hambatan yang muncul diantaranya  minimnya peminat untuk membaca, belum memiliki tempat sendiri, terbatasnya jumlah koleksi pustaka yang dimiliki, tidak adanya anggaran operasional untuk Rumah Baca, dan sikap tidak peduli dari sebagian besar masyarakat Desa. Sikap tidak peduli tersebut muncul karena Masyarakat pedesaan masih belum terbiasa untuk mendapatkan informasi dari sumber bacaan. Sehubungan dengan keadaan tersebut, Tim Penggerak PKK Desa Pandanwangi kemudian memindahkan lokasi Rumah Baca Tunas Bangsa, dari Dusun Krajan 2 Desa Pandanwangi, dipindahkan ke Dusun Pemukiman Desa Pandanwangi . Pemindahan lokasi Rumah Baca Tunas Bangsa dengan mempertimbangkan :

1.      Bahwa Di Dusun Pemukiman, Gerbangmas Siaga Tunas Harapan mempunyai program : Peningkatan program Wajar Dikdas 12 Tahun dan Program pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.

2.    Adanya tempat / gedung yang dapat dipakai sebagai rumah baca dengan luasan area yang cukup luas, dan tempat tersebut dipakai dan ditempati hingga sekarang.

3.      Lokasi Rumah Baca Tunas Bangsa di Dusun Pemukiman, berdekatan dengan Sekolah Dasar ( SD ) 04 Desa Pandanwangi, TK. Dharma Wanita dan PAUD  Brawijaya..

4.      Adanya komunitas masyarakat yang aktif di berbagai bidang kegiatan masyarakat dan membutuhkan pustaka sebagai referensi dan lain lain,   antara lain :

a.      Komunitas Pengajian dan Kajian Agama
b.      Komunitas Usaha Mikro Kecil dian Menengah.
c.       Komunitas kajian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna
d.      Kelompok Tani dan Peternak terpadu
e.      Komunitas Belajar dan Mengajar
f.        Komunitas Pelestarian Kebudayaan dan  Lingkungan Hidup
g.      Kelompok Informasi Masyarakat  ( KIM )
h.      Organisasi Pemuda dan Olah Raga
i.        Komunitas P4S  (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya)

Dengan adanya pertimbangan pertimbangan tersebut, maka pada tanggal  1 September 2012 Rumah Baca Tunas Bangsa secara resmi telah berpindah lokasi kegiatan. Dan memulai kegiatan dengan melibatkan berbagai kalangan, mulai dari kalangan dunia pendidikan, Kelompok Masyarakat, Organisasi dan kelembagaan, Pemuda, Peneliti dan praktisi, serta Pemerintah Kab Lumajang dengan jajaran SKPD terkait.
Dengan keterlibatan berbagai kalangan tersebut Perpustakaan Desa Tunas bangsa banyak mendapatkan suport dalam berbagai bentuk, dan suport yang diberikan berupa :

1.      Tempat/ lokasi berikut gedung kecil untuk perpustakaan.
2.      Koleksi pustaka dalam berbagai kategori
3.      Fasilitas pendukung seperti Penerangan, meja kursi, rak buku
4.      Swadaya masyarakat dalam bentuk barang dan uang
5.      Prototipe Teknologi Tepat guna
6.     Tenaga dan fikiran dari masyarakat Dusun Pemukiman
7.   Fasilitasi Sosialisasi tentang Perpusdes Tunas Bangsa  pada masyarakat oleh Perangkat Desa Pandanwangi,
8.      Pengadaan Green House sederhana

Suport yang telah diberikan merupakan wujud nyata dari kebutuhan berbagai kalangan terhadap Perpustakaan, dan hal inilah yang sangat membantu dalam membangun dan mengembangkan potensi besar yang dimiliki oleh Perpustakaan.
Dari  awal pendirian Rumah Baca Desa dengan asset yang dimiliki seperti tersebut diatas, Perpustakaan Desa Tunas Bangsa  telah dapat mengembangkan potensi Perpustakaan menjadi lebih besar, dengan prestasi yang terus meningkat dari tahun 2012 hingga pada puncaknya tahun 2014 berhasil meraih juara I ( Pertama ) Perpusdes Terbaik di Tingkat Nasional.


4.        PENGEMBANGAN PERPUSDES TUNAS BANGSA

Keberadaan Perpusdes Tunas Bangsa dengan  segala kekurangannya yang ada, maka dimulailah gerak dan langkah Perpusdes Tunas Bangsa untuk dapat mengembangkan menjadi lebih besar dan lebih baik dari kondisi diawal.
Dan langkah tersebut diawali dari :

4.1.   Konsolidasi Organisasi
Konsolidasi organisasi dilakukan tidak saja untuk mencari dan mendapat titik temu dalam pengelolaan Perpustakaan, tetapi juga dilakukan untuk merumuskan metoda pelaksanaan Pengelolaan Perpustkaan. konsolidasi menjadi sangat penting dilakukan karena berkaitan pembagian tugas pokok, kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan pada seluruh personil Perpustakaan Desa Tunas Bangsa.

4.2.   Rencana Kegiatan Perpustakaan
Dalam menyusun Rencana Kegiatan , Perpustakaan Desa Tunas Bangsa menetapkan Rencana kegiatan menjadi 3 ( tiga ) rencana kegiatan perpustakaan. Yaitu :

a.      Rencana Kegiatan secara umum
Rencana kegiatan umum adalah rencana kegiatan yang disusun untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun, selama satu tahun rencana kegiatan mengacu pada Agenda kerja Pemerintah. Sehingga rencana kerja satu tahun tersebut tidak kehilangan moment penting. Selain itu Rencana Kegiatan juga didasarkan pada analisa masalah yang muncul diberbagai kalangan di Desa Pandanwangi, khususnya yang membutuhkan pustaka, referensi, Pelatihan,atau pendampingan penerapan Teknologi Tepat Guna di berbagai bidang seperti,  Pendidikan, Pertanian, UMKM, Pemuda, Komunitas dan organisasi serta kelompok masyarakat pedesaan lainnya.


b.      Rencana Kegiatan Per – Bulan
Rencana kegiatan Per – Bulan adalah rencana Kegiatan yang disusun sesuai kepentingan dan bersifat segera, Rencana Kegiatan Per-Bulan mengacu pada skala prioritas dari Rencana Kegiatan selama satu Tahun.
Dengan demikian Rencana Kegiatan Tahunan dapat diselesaikan step by step dengan tepat waktu.

c.       Rencana Kegiatan Mingguan
Rencana kegiatan mingguan adalah merupakan tahapan pelaksanaan dari rencana kegiatan Per-Bulan, pada pelaksanaan kegiatan mingguan disusun kebutuhan, rencana anggaran, waktu pelaksanaan, dan lain lainnya yang berkaitan dengan daya dukung pada pelaksanaan kegiatan.
Pada rencana kegiatan mingguan, termasuk pembahasan tentang evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam seminggu, hal ini dimaksudkan untuk dapat melakukan revisi, pelengkapan atau perbaikan dengan segera, sehingga pada rencana kegiatan minggu berikutnya dapat segera diperbaiki, direvisi atau dilengkapi, dan kegiatan dapat selesai tepat sesuai jadwal waktu yang ditentukan.

4.3.   Membangun Kerjasama antar Lembaga dan Organisasi
Pengelolaan Perpustakaan apalagi Perpustakaan yang terletak di Desa yang jauh dari pusat Pemerintahan, maka sangat diperlukan untuk membangun kerjasama yang sinergi dengan berbagai fihak. Baik dengan Instansi Pemerintah, Instansi Badan Usaha Swasta, Lembaga dan Organisasi maupun dengan kelompok kelompok masyarakat, komunitas komunitas masyarakat.
Jalinan kerjasama tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka untuk mendorong tumbuh kembangnya minat baca, kepedulian terhadap Perpustakaan, yang pada akhirnya diharapkan dapat merubah gaya hidup dan menjadikan membaca sebagai sebuah kebutuhan dalam hidup.
Kerjasama tentu harus saling menguntungkan, sebagai contoh : Perpusdes Tunas Bangsa telah menjalin kerjasama dengan Kelompok Informasi masyarakat  KIM Nawala kec. Tempeh, dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya ( P4S ) Pandanwangi, kontak kerjasamanya adalah : KIM Nawala melaksanakan fasilitasi kegiatan Pelatihan PPO ( Pembuatan Pupuk Organik ) maka KIM Nawala bertugas sebagai Penyelenggara pelatihan, P4S Pandanwangi bertugas melatih peserta pelatihan, baik teori maupun prakteknya, sedangkan Perpustakaan bertugas menyiapkan pustaka, referensi, buku buku sesuai dengan kepeentingan pelatihan tersebut.
Pasca Pelatihan kerjasama masih dilanjutkan pada Produksi, dalam hal ini P4S Pandanwangi dan Perpustakaan bertugas melakukan pendampingan dan bimbingan produksi, sementara KIM Nawala bertugas menyebarkan informasi tentang produk pupuk organik yang diproduksi masyarakat.
Dengan demikian kerjasama dapat berlangsung sinergi dan waktu yang panjang.
4.4.   Membangun Kepedulian
Kepedulian masyarakat yang jauh maupun yang dekat dengan Perpustakaan, tidak bisa datang dengan serta merta, dan tidak bisa diharapkan datang dengan sendirinya. Hal ini harus disadari oleh pengelola Perpustakaan, oleh karena itu kepedulian terhadap Perpustakaan harus dibangun sedikit demi sedikit. Kepedulian pada Perpustakaan dapat dilakukan dengan pendekatan dari hati ke hati, dapat juga dilakukan dengan memenuhi kebutuhan anggota keluarga masyarakat terhadap buku buku.
Kepedulian masyarakat pada Perpustakaan akan muncul dan datang, manakala Perpustakaan juga telah peduli pada kebutuhan dan kesulitan masyarakat. Bentuk kepedulian Perpustakaan Desa Tunas Bangsa pada masyarakat telah dilakukan dengan menyediakan pustaka bagi para siswa Sekolah Dasar, membantu Anak anak Paud dengan dongeng, membantu pelaku UKM untuk mendapatkan Surat ijin PIRT, mengarahkan dan mendampingi masyarakat dalam pembuatan reaktor biogas, pakan ternak kering. Dengan demikian bagi masyarakat yang melihat dan telah merasakan kepedulian Perpustakaan, tanpa diminta, masyarakat telah membantu dengan sukarela untuk menyiapkan gedung yang lebih layak, membuat pagar perpustakaan, dan menjaga keamanan perpustakaan dari tangan jahil, perusakan dan kehilangan. 
Secara tidak langsung, kepedulian masyarakat pada perpustakaan telah menjadi tolok ukur dari minat baca masyarakat.


4.5.   Sosialisasi Potensi Perpustakaan
Keberadaan Perpustakaan dengan semua potensinya perlu disosialisasikan, tanpa adanya sosialisasi maka perpustakaan sebagai sumber dari semua ilmu tidak akan pernah diketahui oleh masyarakat. Sosialisasi Perpustakaan dapat dilakukan bekerjasama dengan Instansi, Lembaga dan Organisasi yang ada. Sosialisasi Perpustakaan bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, event apa saja, sebab disemua kegiatan masyarakat tersebut tentu bersumber dari pustaka, keilmuan, teknologi dan religi. Dasar dari kegiatan tersebut bersumber dari pustaka, dan pustaka, buku buku, literatur, referensi semua ada di perpustakaan

4.6.   Implementasi Potensi Perpustakaan
Pola pelayanan Perpusdes Tunas Bangsa dalam implementasi Perpustakaan, sedikit berbeda dengan yang telah dilakukan Perpustakaan pada umumnya. Per pusdes Tunas Bangsa melakukan implementasi dengan pola terbalik, mengingat bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Desa Pandanwangi saat ini 40%  masih berpendidikan Dasar, khususnya pada usia 40 tahun keatas. Oleh karena itu pada kalangan masyarakat Pedesaan Dewasa, Perpusdes Tunas Bangsa melakukan pelayanan secara terbalik, yaitu belajar praktek, meniru dan jika ada kekurang jelasan baru membaca. Pola yang diterapkan ini ternyata berhasil dengan baik. Terbukti dengan adanya permintaan Pelatihan dari berbagai kalangan khususnya para petani dan peternak, bahkan beberapa pengusaha.
Masyarakat akan lebih memperhatikan dan cepat melaksanakan praktek terlebih dahulu baru membaca, daripada membaca baru kemudian praktek.
Perlu disadari oleh pengelola perpustakaan, bahwa masyarakat indonesia telah dimanjakan oleh kemajuan jaman yang serba ada, sehingga cenderung lebih senang mendengar dan melihat daripada membuat. Serta lebih praktis membeli, sehingga kemudian  menjadi masyarakat yang konsumtif.  
                       
4.7.   Menumbuh kembangkan Minat Baca Masyarakat.
Mengembangkan Potensi Perpustakaan pada saat ini menjadi sangat sulit dan berat, karena masyarakat pada umumnya lebih suka mendengar dan melihat, masyarakat lebih berpendapat bahwa membaca sama saja dengan  buang waktu

Melihat perkembangan pendapat di kalangan masyarakat seperti itu, maka Perpustakaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif untuk memberikan pengertian pada masyarakat bahwa membaca adalah  lebih baik dari mendengar dan melihat. Setiap orang yang telah membaca buku maka orang tersebut pasti merasakan pentingnya dari membaca, apapun yang telah dibacanya tentu akan bermanfaat untuk pengetahuan pembacanya. Setiap warga masyarakat tak akan pernah bisa menghitung dengan baik dan benar jika masyarakat tersebut tidak pernah belajar membaca dan menghitung., Jadi sebenarnya setiap orang  telah merasakan manfaat dari membaca

Dengan berbekal pendapat tersebut, Perpusdes Tunas Bangsa  memulai dengan kegiatan sosialisasi tentang potensi Perpustakaan, melakukan pengarahan dan pendampingan pada masyarakat petani dan peternak, melakukan presentasi rencana kegiatan Perpustakaan pada lembaga lembaga pendidikan, komunitas masyarakat lansia, organisasi pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat, kalangan perusahaan, dan pengusaha UMKM.
Dari kegiatan awal tersebut dihasilkan kesepakatan kerjasama yang sinergi antara Perpustakaan dengan lembaga dan Organisasi kemasyarakatan.  Adanya kerjasama tersebut, memudahkan Perpustakaan memperkenalkan potensi perpustakaan untuk kepentingan Lembaga dan Organisasi dalam rangka memberdayakan masyarakat secara ekonomi.
Pelayanan Perpustakaan yang mengacu pada pelayanan pola terbalik, telah meningkatkan keingintahuan masyarakat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi bahkan pada Religi.
Dalam rangka menumbuh kembangkan minat baca masyarakat, pengelola Perpustakaan dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Lebih peka membaca keinginan masyarakat, empati pada kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Tentu saja Kreatifitas, inovasi, empati dan simpati yang ditunjukan masih dalam koridor Perpustakaan yang berbasis pada ilmu pengetahuan umum.

5.        PERAN PENTING PERPUSTAKAAN

Keberadaan Perpustakaan pada suatu tempat menjadi sangat penting, ketika pengelola Perpustakaan dapat berperan aktif dan membawa perubahan pada kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat. Gedung Perpustakaan yang megah, keaneka ragaman koleksi pustaka, kelengkapan fasilitas Perpustakaan   menjadi tidak berarti jika pengelolanya tidak aktif, tidak kreatif dan inovatif. Perpustakaan tersebut hanya menjadi gudang buku yang berdebu, karena sepi pengunjung atau tidak pernah mengunjungi masyarakat.
Perpustakaan menyimpan potensi yang luar biasa untuk peningkatan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat, sebab sumber dari semua kegiatan seperti ekonomi, teknologi, politik, pendidikan, kerajinan, Religi bahkan Kebudayaan bersumber dari buku buku, literatur, naskah, makalah, referensi  yang semuanya ada di Perpustakaan
Karena potensi yang luar biasa besarnya dari Perpustakaan, maka ada kata kata bijak yang mengatakan membuka buku sama hal nya dengan membuka jendela dunia.
Tanpa adanya Pustaka yang ada di Perpustakaan, maka  kegiatan pembangunan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, agama, bahkan kebudayaan akan terhenti dan akan stagnan pada batasan pengetahuan yang telah dikuasai.
Sampai dengan saat ini peran penting Perpustakaan masih belum tergantikan, meskipun saat ini dunia telah dibanjiri dengan teknologi elektronik, digital dan lain lain, tetapi Perpustakaan masih menjadi yang terpenting dari basis ilmu pengetahuan


6.         MANFAAT PERPUSTAKAAN BAGI KECERDASAN DAN KESEJAHTERAAN
Perpustakaan dapat bermanfaat secara maksimal  untuk mencerdaskan masyarakat dan mensejahterakan masyarakat, tatkala pengelola perpustakaan dapat memaanfaatkan koleksi perpustakaan secara maksimal dan proaktif.
Kepekaan Perpustakaan pada kebutuhan masyarakat dapat dilakukan dengan cara proaktif, dengan proaktif maka didapatkan informasi tentang kebutuhan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk dapat memberikan manfaat yang luas bagi kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat tentu perpustakaan harus berada ditengah tengah masyarakat, sehingga mudah diakses, dekat dikunjungi, dan nyaman ditempati untuk membaca.
Dengan cara dan pola seperti tersebut diatas, maka perpustakaan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Manfaat yang dapat diperoleh  untuk kecerdasan masyarakat diantaranya :

-          Kemampuan untuk mengisi peluang usaha yang prospek
-          Keberanian  mencoba untuk sebuah keberhasilan usaha
-          Ilmu pengetahuan sebagai dasar membuka komunikasi bisnis
-          Meningkatkan rasa Percaya diri karena kemampuan  menguasai teknologi
-          Terbukanya peluang kerja baru sesuai dengan skill yang dimiliki
-          Meningkatnya kemampuan belajar putra putri usia sekolah
-          Dan masih banyak manfaat lain yang bisa diambil dari perpustakaan


Manfaat yang dapat diperoleh untuk kesejahteraan masyarakat di antaranya :
-          Meningkatnya pendapatan secara ekonomi dari munculnya peluang usaha.
-          Terpenuhinya kebutuhan rumah tangga terhadap kebutuhan  sayur mayur, tanaman obat keluarga dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.
-          Terpenuhinya kebutuhan energi bagi rumah tangga  dengan memanfaatkan teknologi reaktor biogas.
-          Tercukupinya kebutuhan pupuk untuk kelangsungan budidaya pertanian tanpa harus membeli dan jelas aman bagi kesehatan keluarga  karena pembuatan pupuk organik.
-           

7.         PENUTUP
Pada dasarnya perpustakaan memiliki peranan yang sangat penting tidak saja untuk kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi lebih dari itu, perpustakaan memiliki peran strategis untuk kemajuan sebuah bangsa. Perpustakaan sejatinya merupakan potensi yang terpendam, tergantung siapa dan bagaimana cara menggali dan menfaatkan potensi tersebut secara maksimal.
Demikian yang bisa kami sampaikan, atas nama Perpusdes Tunas Bangsa kami sampaikan terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangan yang kami sampaikan. Sekali lagi terima kasih atas perhatiannya.

      Perpusdes Tunas bangsa
Desa Pandanwangi  Kec. Tempeh
    Kab Lumajang  Prov. Jatim

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SEKRETARIAT

Kantor Kecamatan Tempeh
Jl. Raya Tempeh-Pasirian 67371
Desa Tempeh Tengah Kec. Tempeh
Kabupaten Lumajang

Email :
nawala.kim@gmail.com

Contact Person:
Cipto Adhy (085749337477)
Yongky (085646210701)
Khaidar (082132085297)

AYO GERAKKAN 3M PLUS

AYO GERAKKAN 3M PLUS
Mari Galakkan SISKAMLING DB

Arsip Blog

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. (KIM) NAWALA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template