Menteri Pertahanan RI :
Bela Negara Bangsa Indonesia masih rendah
Kesiapsiagaan GM FKPPI PD.XIII Jawa Timur |
Magelang – Menteri
Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menilai, bahwa wawasan kebangsaan atau
bela negara bangsa Indonesia masih terlalu rendah dibandingkan warga negara
lain di dunia.
“Berdasarkan survei pada masalah wawasan kebangsaan yang
dilakukan di 106 negara, Indonesia menempati urutan ke-95. Ini tingkatan yang rendah
sekali,” katanya di Magelang jawa tengah,sabtu 29 maret 2015. Menteri
Pertahanan R.I. menyampaikan hal tersebut saat membuka Musyawarah Nasional IX
Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan TNI/Polri (FKPPI) di Kompleks
Akademi Militer Magelang.
Untuk bela negara, menurut Menhan,
harus siap mati, siap mengorbankan diri untuk bangsa dan negara.
“Bagaimana kalau jiwa kebangsaan ini tidak ada? Apakah bisa
mengorbankan jiwanya? Dan Hal ini menjadi perhatian Kementerian
Pertahanan,” katanya.
Menhan mengatakan,
waktu berlalu secara cepat, demikian juga perkembangan dunia pun semakin cepat
di tengah era globalisasi saat ini.
Tantangan baru dunia yang semakin terbuka, dikemukakannya,
menyadarkan dan memberikan makna bahwa bangsa ini sudah ketinggalan jauh di
dalam arus globalisasi.
“Oleh karena itu, tidak mungkin kita berdiri di luar, tetapi
juga tidak bijak kalau kita mengatakan seolah-olah globalisasi itu adalah
sumber permasalahan dalam ber Negara karena dalam kenyataannya banyak Negara
yang berhasil menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya melalui globalisasi,”
Ujar Menhan.
GM FKPPI PC. 1321 Lumajang |
Menhan juga mengemukakan, faktor kemajuan teknologi
informasi komunikasi berakibat terjadinya perubahan signifikan yang dapat
berbentuk kesejahteraan maupun sebagai ancaman yang berpengaruh pada kondisi
ketahanan nasional suatu bangsa.
Sejak merdeka, mantan Panglima Staf Angkata Darat itu
menyatakan, Negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, namun bangsa ini mampu
mempertahankan eksistensinya dan intensitasnya hingga kini.
Dari aspek geopolitik dan geostrategi dalam posisi
geografis, sumberdaya alam, dan jumlah serta kemampuan penduduk Indonesia sangat
penting di mata dunia dan menjadi ajang persaingan kepentingan serta perebutan
pengaruh antar Negara besar, dan secara langsung maupun tidak langsung dapat
mempengaruhi dan membahayakan segala aspek kehidupan.
“Untuk itu bangsa Indonesia harus
memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam mengembangkan
kekuatan nasional agar dapat mengatasi setiap bentuk ancaman dan gangguan dari
manapun datangnya,” demikian Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !