Mineral
An-Organik Dalam Air
Pada
dasarnya semua orang membutuhkan air
minum untuk konsumsi sehari – hari, namun pada masa akhir – akhir ini, air
tanah atau air sumur yang dulu dapat dikonsumsi secara langsung, sekarang sudah
tercemar oleh berbagai hal, seperti limbah deterjen, limbah rumah tangga jika
sumber air tanahnya di kawasan pemukiman. Dan jika sumber air tanah nya berada
di dekat persawahan, maka air tanah tersebut akan tercemar oleh residu bahan
kimia yang disebabkan karena pemakaian pestisida, herbisida kimia pada
pengolahan sawah
Air tanah
atau air sumur yang tidak diproses terlebih dahulu dengan penyaringan untuk
memisahkan polutan terlarut dalam air, tentu akan berakibat buruk terhadap
kesehatan tubuh. Memang dalam jangka waktu pendek dampak dari mengkonsumsi air
minum yang tercemar itu tidak terasa, akan tetapi dalam jangka waktu panjang,
maka dampak itu akan terasa dengan timbulnya berbagai penyakit yang mengganggu
kesehatan tubuh.
Hasil
proses bercampurnya cemaran didalam air, yang dinamakan polutan air tersebut,
menjadi larut didalam bentuk air. Sehingga warna, bentuk dan rupanya sama
persis dengan air itu sendiri. Itulah sebabnya
banyak orang masih beranggapan bahwa air tanah atau air sumur tidak berbahaya.
Sebab dari tampilannya masih tetap bening, jernih yang menyiratkan kesegaran.
Polutan air yang terikat dengan air tersebut dinamakan mineral.
Dalam
jangka waktu yang panjang, dampak mengkonsumsi air minum yang mengandung
cemaran terlarut atau mineral An- Organik tersebut akan terasa dan akan muncul
dalam bentuk penyakit. Timbulnya penyakit tersebut, diakibatkan tidak saja dari
sifat dasar dari cemaran yang terlarut, tetapi juga akibat pengendapan mineral
An-Organik pada organ tubuh. Munculnya penyakit batu ginjal, batu empedu sebagai
satu contoh dari pengendapan mineral An-Organik dalam tubuh.
Kontribusi
terbesar yang membawa mineral An-Organik dalam tubuh adalah air, sebab mineral
An-Organik tersebut telah terlarut dan terikat dengan air minum. Padahal,
mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia adalah mineral Organik dan bukan
mineral An-Organik.
Jadi,
mineral pada air hanyalah memberikan mineral-mineral An-organik yang tidak
dapat diasimilasi. Semua mineral An-organik ini justru hanya mengganggu tubuh. Seperti
dikutip dari The
American Medical Journal, tubuh memerlukan mineral yang banyak
ditemukan dalam makanan, bukan dari air minum. Dan faktanya, mineral organik
dari air sumur hanya 1% dari seluruh mineral yang terkandung di air. Dan ada
penelitian ilmiah yang menyarankan bahwa kebanyakan dari mineral yang
terkandung adalam air tanah atau air sumur, berbentuk An-organik (benda mati).
Yang saat mereka masuk ke dalam sirkulasi tubuh, mereka tidak dapat digunakan
pada proses fisik pembentukan sel-sel tubuh.
Pembentukan
mineral Organik, terbentuk melalui proses alam yang panjang, seperti terjadinya
hujan kemudian air hujan melarutkan mineral An-Organik yang ada di alam.
Kemudian tumbuhan menyerap air yang mengandung mineral An-Organik untuk untuk
proses tumbuh berkembanganya tanaman. Dalam proses tumbuh berkembangnya tanaman
inilah yang kemudian merubah mineral An-Organik menjadi mineral Organik yang
terdapat pada Buah, daun dan batang tanaman.
Mineral
An-Organik yang terkonsumsi oleh manusia, selain akan terbuang melalui saluran
ekskresi maka sebagian akan mengendap dalam tubuh. Pengendapan mineral
An-Organik dalam jangka waktu yang lama, tentu akan menimbulkan masalah bagi
kesehatan tubuh.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !