Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya
bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang mengadakan Penyebaran
Informasi terkait keamanan obat tradisional, Sabtu (15/4). Acara yang berlangsung di Gedung Serbaguna
KPRI Guru Tempeh ini dibuka oleh Bupati Lumajang, Drs. As’at, M.Ag. Tampak
hadir pula dalam kesempatan tersebut Tokoh Masyarakat Anggota Komisi IX DPR RI,Drs.
Ayub Khan dan Plt. Kepala Balai Besar POM , Dra. Retno Kurpaningsih, Apt
sebagai narasumber.
Semakin meningkatnya penyakit degeneratif di
masyarakat yang ditengarahi akibat pola hidup yang tidak sehat, berimbas kepada
masyarakat yang kini kembali mencari pengobatan tradisional. Jamu atau obat
tradisional menjadi pilihan masyarakat karena harganya lebih murah. Walaupun
secara ilmiah aman, namun perlu dilakukan pembinaan dan pemantauan secara
berkesinambungan untuk menjamin khasiat dan keamanan jamu.
Akhir-akhir ini peredaran jamu atau obat
tradisional illegal yang mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan gangguan
kesehatan masyarakat. Karena hal itulah BBPOM memandang perlu memberikan
informasi kepada masyarakat melalui kegiatan Penyebaran Informasi ini. Sehingga
nantinya bisa meningkatkan kepedulian masyarakat untuk tetap waspada terhadap
peredaran obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat.
Ketua dan Pengurus KIM Nawala yang tampak hadir
pula pada kesempatan tersebut diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada
masyarakat pentingnya pemilihan obat dan makanan yang dikonsumsi. Hal itu
selaras dengan tugas Kelompok Informasi yang ada di Kecamatan Tempeh ini, yaitu
menyerap dan menyebarkan informasi.
“Banyak masyarakat yang tidak paham produk jamu
yang dikonsumsi, untuk itu saya bersyukur pada siang hari ini diadakan
sosialisasi ini, diharapkan setelah sosialisasi ini masyarakat yang hadir bisa
menyebar luaskan informasi yang didapat di tempat ini”, ujar Ayub Khan.
Sementara itu dalam sambutannya Bupati As’at
berharap setelah diadakan kegiatan ini masyarakat semakin paham pentingnya
keamanan obat tradisional yang dikonsumsi sehingga tidak ada yang dirugikan. “ Tentunya harus untung semua, yang punya
lahan untung, yang panen untung, yang meracik jamu untung, yang menjual untung, dan yang minum juga
untung”, ujar Bupati As’at.
Lebih lanjut Bupati As’at berharap setelah
kegiatan ini melalui Dinas Kesehatan terus member pembinaan sehingga tidak
hanya berdampak pada kesehatan masyarakat namun juga bisa menggali potensi yang
ada di Lumajang. “Saya berharap Dinas Kesehatan terus member pembinaan,
bagaimana produk-produk kita ini nantinya bisa memanfaatkan potensi yang sudah
ada di Lumajang, membuka peluang usaha dan menjadikan masyarakat Lumajang
sehat, ini yang penting” pungkas Bupati. (Nawala-yq)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !