SELAMAT DATANG DI WEBBLOG KIM NAWALA. WEBBLOG INI MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA ANDA SEPUTAR KABUPATEN LUMAJANG DENGAN SEGALA KEBERAGAMANNYA
Home » » Kasih Ibu Tak Batas Waktu

Kasih Ibu Tak Batas Waktu

Written By Unknown on Senin, 08 Juni 2015 | 07.13



Kasih Ibu Tak Batas Waktu





{ kim nawala }- Seorang anak adakalanya tak mempercayai pada besarnya kasih seorang Ibu pada anaknya, sang anak seringkali membantah pada nasehat nasehat ibunya, bahkan tak jarang seorang anak yang mencibirkan perkataan Ibunya. Berikut ini adalah kisah inspirasi tentang kasih Ibu yang tak berbatas :

Seorang anak bertengkar dengan ibunya karena ibunya menasehati, kemudian sang anak pergi  meninggalkan rumah. Saat berjalan dengan emosi yang tinggi, ia baru menyadari bahwa Ia tadi belum makan, dan ketika melewati sebuah warung makan. Ia ingin sekali memesan makan karena lapar, namun ternyata ia tidak memiliki uang serupiahpun.

Pemilik warung makan itu adalah seorang Ibu yang sudah beruban disebagian rambutnya, melihat anak lelaki yang berdiri cukup lama didepan warung makannya,  si Ibu pemilik warung makan itu datang menghampiri anak lelaki itu dan bertanya,   “ Nak, apakah kamu ingin pesan makan ?”  

dan si anak lelaki itu menjawab “ iya ibu, tetapi saya tidak memiliki uang untuk membeli “

“ ah tidak apa apa, ayo masuk kewarung biar Ibu siapkan makan untukmu “, jawab ibu pemilik warung itu dengan tersenyum ramah. Ada damai yang dirasakan oleh anak itu ketika melihat Ibu pemilik warung itu tersenyum dan menggandeng tangannya untuk masuk kedalam warung.

Si anak lelaki itu segera makan dengan lahapnya, karena memang perutnya sudah sangat lapar, tetapi ditengah makannya anak lelaki itu tiba tiba menangis, airmatanya berlinang linang. Melihat anak lelaki itu menangis, ibu pemilik warungpun bertanya, “ ada apa nak, kenapa kamu menangis ? “
“ Tidak ada apa apa Ibu, saya hanya merasa sangat terharu pada ketulusan dan perhatian Ibu. Karena Ibu yang belum saya kenal, tetapi sangat memperhatikan dan telah memberi saya makan tanpa meminta bayaran dan tanpa menyuruh saya mengerjakan pekerjaan apapun. Padahal Ibu saya jika membri sesuatu pasti menyuruh saya untuk mengerjakan sesuatu terlebih dahulu “’ jawab si anak lelaki sambil terus sesenggukan.

Dengan tersenyum Ibu pemilik warung itupun berkata , “  oh...nak, kenapa kamu berfikir seperti itu ? tidak baik berburuk sangka pada Ibumu.  Cobalah kamu renungkan baik baik, aku hanya memberimu sepiring makan untukmu saat kamu sangat memerlukan, dan itu telah membuatmu terharu dan menangis. Tetapi coba kamu ingat ingat, apa yang sudah dilakukan Ibumu saat kau masih bayi hingga sekarang ? tanpa kenal waktu, saat kau  menangis karena lapar maka ibumu akan menyusuimu, meskipun Ibumu tengah terlelap dalam tidurnya. Sampai dengan saat inipun Ibumu masih tetap menyiapkan kebutuhan makanmu, tanpa harus kamu minta. Adapun jika Ibumu menyuruhmu mengerjakan sesuatu sebelum permintaanmu diberikan, itu adalah sebuah pelajaran dari Ibumu yang luar biasa. Ibumu telah mengajarkan kepadamu tentang bagaimana kamu harus menghargai pemberian, agar kamu bisa menerima pendapat dan sikap orang lain. Harusnya kamu berterima kasih pada Ibumu yang telah melayanimu dan memberikanmu pengertian yang luar biasa “.

Sianak lelaki tersebut terhenyak seketika saat mendengar nasehat pemilik warung dan berfikir, “ kenapa aku tidak pernah memikirkan hal itu, betapa egoisnya aku. Betapa aku telah menyia nyiakan kasih sayang Ibuku. Ibu maafkan anakmu , aku segera kembali dan berbakti padamu “.

Sianak lelaki itu segera menghabiskan makannya, kemudian dengan mengucapkan terima kasih atas pemberian makan dan nasehat ibu pemilik warung si anak lelaki beranjak pulang. Dengan menguatkan hatinya si anak lelaki tersebut melangkah pulang menuju rumah ibunya. Menjelang malam barulah ia sampai didepan rumah Ibunya, didepan rumahnya si anak lelaki itu melihat Ibunya berdiri didepan pintu.  Ia melihat diwajah ibunya yang lelah dan cemas, air matanya menetes perlahan ketika ibunya melihat kedatangannya pulang kerumah Ibunya.
“ oh anakku..................., kau sudah pulang nak. Ayo cepat masuk  nak”, sambut ibunya ketika melihat kedatangan anaknya. Dipeluknya si anak lelaki tersebut dengan penuh kasih seorang Ibu.
“ ayo nak masuk kerumah, itu ibu sudah menyiapkan makan malammu dengan telor dadar kesukaanmu “, kata Ibunya.
Mendengar ucapan ibunya, si anak lelakai tak dapat lagi menahan tangisnya, dan pecahlah tangisnya dihadapan Ibunya.

Demikian kisah ini dituliskan, semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, untuk mengingatkan pada kasih sayang seorang ibu. Meskipun hatinya telah tersakiti, tetapi pintu maaf senantiasa terbuka untuk anak anaknya.   ( KIM-N/C.A)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. (KIM) NAWALA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template