SELAMAT DATANG DI WEBBLOG KIM NAWALA. WEBBLOG INI MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA ANDA SEPUTAR KABUPATEN LUMAJANG DENGAN SEGALA KEBERAGAMANNYA
Home » » Desa Wisata

Desa Wisata

Written By Unknown on Minggu, 03 Mei 2015 | 21.55



DESA WISATA



Wisata Pantai Wato Godeg di Lumajang
 Desa wisata adalah merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam satu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku ( Nuryanti, wiendu 1993. Concept, perspective and challangs )

Komponen Utama Desa Wisata

    1. Terdapat dua konsep utama dalam komponen Desa Wisata :

1.      Akomodasi :    sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit
                          unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.
2.      Atraksi         :   seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting
                          fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya  wisatawan
                          sebagai partisipasi aktif seperti : kursus tar, bahasa dan lain yang spesifik.


Pendekatan Pengembangan Desa Wisata


Pengembangan dari rencana Desa Wisata harus direncanakan dengan hati – hati, agar dampak yang timbul dapat dikendalikan. Bedasarkan penelitian dan studi dari UNDP / Wto dan beberapa konsultan Indonesia, terdapat dua pendekatan dalam membuat kerangka kerja  { sebagai konsep kerja dari pengembangan sebuah Desa menjadi Desa Wisata }

Desa Wisata Argosari dengan B-29
Pasar untuk Pengembangan Desa Wisata

Interaksi tidak langsung
Model pengembangan didekati dengan cara bahwa desa mendapat manfaat tanpa interaksi langsung dengan wisatawan.Bentuk kegiatan yang terjadi semisal : Penulisan brosur brosur desa yang unik,tentang desa yang berkembang,kehidupan desa,arsitektur tradisional,latar belakang sejarah, souvenir desa dansebagainya.

Interaksi setengah langsung
Bentuk bentuk one day trip yang dilakukan oleh wisatawan ,kegiatan-kegiatan meliputi makan,nari dan kegiatan bersama penduduk dan kemudian wisatawan dapat kembali ke tempat akomodasinya . Prinsip model type ini adalah bahwa wisatawan hanya singgah dan tidak tinggal bersama dengan penduduk.

Interaksi langsung
Wisatawan dimungkinkan untuk tinggal /bermalam dalam akomodasi yang dimiliki oleh desa tersebut Dampak yang terjadi dapat dikontrol dengan berbagai pertimbangan yaitu daya dukung dan potensi masyarakat setempat.Alternatif lain dari model ini adalah penggabungan dari model pertama dan kedua.   

Air terjun watu lapis di Pasrujambe Lumajang


Kriteria Desa Wisata
Pada kegiatan pendekatan meliputi beberapa kriteria yaitu:

1.         Atraksi wisata :    yaitu semua yang mencakup alam , budaya dan hasil ciptaan manusia, dan Atraksi yang dipilih  adalah,  yang paling menarik dan atraktif didesa.

2.-   Jarak tempuh  :    adalah jarak tempuh dari kawasan wisata utama,  tempat tinggal
wisatawan dan juga jarak tempuh dari ibu kota provinsi dan jarak    dari kota kabupaten.

3.-   Besaran Desa : menyangkut masalah -masalah jumlah rumah jumlah penduduk,karakteristik dan luas wilayah desa. Kriteria ini berkaitan dengan  daya dukung kepariwisataan pada suatu desa.

4.-   Sistem Kepercayaan dan Kemasyarakatan : merupakan aspek/unsur penting mengingat adanya aturan aturan yang khusus yang berlaku pada sebuah Desa, dan perlu pertimbangan  adalah agama  yang menjadi mayoritas dan sistem  kemasyarakatan yang ada.

5.-   Ketersediaan infra struktur ;meliputi fasilias dan pelayanan transportasi , listrik,air bersih, dranage,telepon.

Masing masing kriteria digunakan untuk melihat karakteristik utama suatu desa untuk
kemudian menentukan apakah suatu desa akan menjadi desa dengan tipe berhenti sejenak,  atau tipe satu perjalan.

Pendekatan Fisik Pembangunan Desa Wisata

Pendekatan ini merupakan solusi yang umum dalam mengembangkan sebuah Desa melalui sektor pariwisata, dengan menggunakan standar-standar khusus dalam mengkontrol perkembangan dan menerapkan aktivitas konservasi.

1.      Mengkonservasi sejumlah rumah yang memiliki nilai budaya dan arsitektur yang tinggi dan mengubah fungsi rumah tinggal menjadi sebuah museum desa untuk menghasikan biaya untuk perawatan dari rumah tersebut.

2.      Mengonservasi keseluruhan desa dan menyediakan lahan baru untuk menampung perkembangan penduduk desa tersebut dan sekaligus mengembangkan lahan tersebut sebagai area pariwisata dengan fasilitas-fasilitas  wisata.

3.      Mengembangkan bentuk bentuk akomodasi di dalam wilayah Desa tersebut yang dioperasikan oleh penduduk desa tersebut sebagai industri sekala kecil. Aset wisata beragam,kerajinan, tarian rumah trdisional,pemandangan alam/laut,Fasilitas-fasilitas tersebut dikelola oleh masyarakat setempat.


Prinsip Dasar dari Pengembangan Desa Wisata.

1.      Pengembangan fasilitas-fsilitas wisata dalam skala keci beserta pelayanan didalam atau dekat desa.
2.      Fasilitas-fasilitas dan pelayanan dimiliki dan dikerjakan oleh penduduk desa ,salah satu bisa bekerja  sama atau individu yang memiliki.
3.      Pengembangan desa wisata didasarkan pada salah satu " sifat" budaya trdisional yang lekat pada satu desa. Atau sifat atraksi yang dekat dengan alam dengan pengembangan desa sebagai pusat pelayanan  bagi wisatawan yang mengunjungi atraksi tersebut.

Jenis Wisatawan Pengunjung Desa Wisata.

Karena bentuk wisata pedesaan yang khas dan unik maka diperlukan suatu segmen pasar tersendiri.Beberapa tipe wisatawan yang akan mengunjungi desa wisata ini yaitu:


Wisatawan Domestik

Wisatawan domestik terdapat tiga jenis pengunjung yaitu;

1.      wisatawan atau pengunjung rutin yang tinggal diderah dekat desa tersebut.Motivasi kunjungan :mengunjungi kerabat,membeli hasil bumi atau barang-barang kerajinan.Pada perayaan tertentu , pengunjung tipe ini akan memadati desa wisata tersebut.
2.      Wisatawan dari luar daerah, yang transit atau lewat dengan motivasi membeli hasil kerajinan.
3.      Wisatawan domestik yang secara khusus mengadakan perjalan wisata ke daerah tertentu ,dengan motivasi mengunjungi derah pedesaan penghasil kerajinan secara pribadi.

Wisatawan Manca Negara

1.      Wisatawan yang suka berpetualangan dan berminat khusus pada kehidupan khusus dan kebudayaan dipedesaan.Umumnya wisatawan ini tidak ingin bertemu engan wisatawan lainya dan berusaha mengunjingi kampung dimana tidak begitu banyak wisatawan asing.
2.      Wisatawan yang pergi dalam grup,dalam stu biro perjalanan wisata misalnya,.Pada umumnya mereka tinggal lama didalam kampung dan hanya tertarik pada hasil kerajinan setempat.
3.      Wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi dan hidup didalam kampung dengan motivasi meraskan kehidupan di luar komunitas yang biasa dhadapinya.


Sumber:  Dinas Pariwisata  Pemerintah Kabupaten Lumajang
                                                                                                                                           
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. (KIM) NAWALA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template