SELAMAT DATANG DI WEBBLOG KIM NAWALA. WEBBLOG INI MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA ANDA SEPUTAR KABUPATEN LUMAJANG DENGAN SEGALA KEBERAGAMANNYA
Home » » Yang muda dan berkarya

Yang muda dan berkarya

Written By Unknown on Rabu, 11 Januari 2017 | 04.36

Yang muda dan berkarya

Yongky Dwi Cahyadi, pemuda lulusan SMAN I Tempeh tahun 2011 ini sebelumnya tidak mempunyai keterampilan dan pekerjaan, setelah kelulusannya dari dunia pendidikan. Tetapi kini dia adalah seorang pemuda dengan penghasilan cukup untuk membiayai dirinya sendiri serta bisa membuka lapangan pekerjaan untuk 6 orang pemuda dan 11 orang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pembatik ditempatnya, Arlins Batik. Nama Arlins sendiri adalah nama ibunya, nama tersebut diabadikan sebagai brand usaha batiknya, sebagai penghormatan pada seseorang yang telah melahirkan, membesarkannya, mendidik dan membimbingnya dengan penuh cinta kasih seorang ibu. 
Batik yang digelutinya berawal dari tahun 2013 lalu, Yongky yang saat itu belum mempunyai pekerjaan sering mengunjungi Perpustakaan Maharani di Desa Tempeh Kidul, desa dimana yongky dan keluarganya berdomisili. Dan disaat bersamaan ada pelatihan batik tulis yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di halaman Perpustakaan Maharani, Yongky mengikuti pelatihan dan mulai tertarik menekuni batik tulis khususnya batik Lumajangan.

Yongky Dwi Cahyad

Diawal pembuatan batiknya, Yongky yang juga senang menggambar ini mendesain sendiri batiknya dengan menggunakan kertas dan pensil, setelah mengikuti pelatihan komputer dan internet di Perpustakaan Lumajang pada awal 2014 lalu, dia makin rajin belajar secara mandiri  membuat desain batik dengan komputer. Berkat ketekunannya, pada Desember 2014 dia mendapat juara I kategori Umum desainer batik Lumajangan. Manfaat yang didapat setelah menjadi juara desainer batik Lumajangan adalah batiknya makin dikenal masyarakat Lumajang hingga makin banyak pesanan batik yang diterimanya termasuk pesanan dari kantor pemerintah yang mengharuskan memakai batik Lumajangan setiap minggunya.
Seiring dengan perkembangan perpustakaan Maharani di desanya, Tempeh Kidul yang meningkatkan layanan dengan melayankan komputer hibah dari PerpuSeru dan dilengkapi internet, Yongky memiliki kesempatan yang lebih banyak dan jarak yang makin dekat dari rumah ke perpustakaan desanya, hal ini menjadikannya memiliki kesempatan lebih luas untuk mencari referensi tentang batik, mulai dari jenis kain, bentuk baju, selendang, kebaya serta kain panjang. Di perpustakaanlah tempatnya mencari inspirasi, baik motif maupun warna yang dipadupadankan dengan kekhasan batik Lumajang yang menonjolkan potensi Lumajang seperti Pisang Agung, Pisang Mas Kirana, Jaran Kencak, Jaran Slining, Hutan Bambu dan Negeri Di Atas awan.
Arlins batik selalu ingin mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya untuk kemudahan membuat desain dan sebagai sarana pemasaran produknya. Internet adalah sarana mencari informasi yang murah, cepat dan gratis. Di perpustakaan Lumajang dan perpustakaan Maharani Desa Tempeh Kidul, Yongky juga mencari referensi tentang motif, corak, warna, tehnik membatik dan desain batik yang ada di seluruh nusantara hingga pemasaran yang dilakukannya secara online melalui facebook, blog dan web serta melalui Blackberry Messenger dan WhatsApp. Ide pemasaraan online ini diperolehnya ketika menelusuri informasi penjualan online, terfikirkan olehnya dengan pemasaran online, jangkauan pemasaran akan lebih luas, tidak terbatas hanya di Kabupaten Lumajang saja. Kini batik Arlins juga dipasarkan ke berbagai kota diantaranya Bali, Kalimantan, Bengkulu, Manado, Jakarta serta bekerjasama dengan butik di Yogyakarta. Berkat komputer dan internet yang bisa diakses diberbagai tempat bahkan seluruh dunia, Arlins batik sangat terbantu, bisa bertransaksi lebih mudah dan cepat, calon pembeli tidak perlu datang ke gallery, cukup melalui saluran internet dan bisa melihat batik yang diinginkannya

Juara 1 design batik Lumajang

 Dulu ketika pemasaran batik Arlins belum menggunakan media sosial, penghasilan Yongky hanya Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.00 perbulan, kini seiring dengan berkembangnya usaha batiknya, Yongky mendapatkan tambahan penghasilan antara Rp. 3.000.00 sampai dengan Rp. 6.000.000 perbulan dan 2 orang pemuda yang bekerja di gallerynya bisa membiayai kuliahnya sendiri. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masayarakat sekitar Desa Tempeh Kidul adalah cita-cita yang ingin terus diwujudkannya, tak jarang dia juga bekerjasama dengan pembatik dari desa lain kala pesanan banyak dan waktu yang diberikan terlalu singkat, Yongky menambah pembatiknya dari desa Tempeh Tengah, Besuk, Gesang, Jatisari
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. (KIM) NAWALA - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template