Yang muda dan berkarya
Yongky Dwi
Cahyadi, pemuda lulusan SMAN I Tempeh tahun 2011 ini sebelumnya tidak mempunyai
keterampilan dan pekerjaan, setelah kelulusannya dari dunia pendidikan. Tetapi
kini dia adalah seorang pemuda dengan penghasilan cukup untuk membiayai dirinya
sendiri serta bisa membuka lapangan pekerjaan untuk 6 orang pemuda dan 11 orang
ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pembatik ditempatnya, Arlins Batik. Nama
Arlins sendiri adalah nama ibunya, nama tersebut diabadikan sebagai brand usaha
batiknya, sebagai penghormatan pada seseorang yang telah melahirkan,
membesarkannya, mendidik dan membimbingnya dengan penuh cinta kasih seorang
ibu.
Batik yang
digelutinya berawal dari tahun 2013 lalu, Yongky yang saat itu belum mempunyai
pekerjaan sering mengunjungi Perpustakaan Maharani di Desa Tempeh Kidul, desa
dimana yongky dan keluarganya berdomisili. Dan disaat bersamaan ada pelatihan
batik tulis yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di halaman
Perpustakaan Maharani, Yongky mengikuti pelatihan dan mulai tertarik menekuni
batik tulis khususnya batik Lumajangan.
Yongky Dwi Cahyad |
Diawal pembuatan batiknya, Yongky yang juga senang menggambar ini mendesain sendiri batiknya dengan menggunakan kertas dan pensil, setelah mengikuti pelatihan komputer dan internet di Perpustakaan Lumajang pada awal 2014 lalu, dia makin rajin belajar secara mandiri membuat desain batik dengan komputer. Berkat ketekunannya, pada Desember 2014 dia mendapat juara I kategori Umum desainer batik Lumajangan. Manfaat yang didapat setelah menjadi juara desainer batik Lumajangan adalah batiknya makin dikenal masyarakat Lumajang hingga makin banyak pesanan batik yang diterimanya termasuk pesanan dari kantor pemerintah yang mengharuskan memakai batik Lumajangan setiap minggunya.
Seiring
dengan perkembangan perpustakaan Maharani di desanya, Tempeh Kidul yang
meningkatkan layanan dengan melayankan komputer hibah dari PerpuSeru dan
dilengkapi internet, Yongky memiliki kesempatan yang lebih banyak dan jarak
yang makin dekat dari rumah ke perpustakaan desanya, hal ini menjadikannya
memiliki kesempatan lebih luas untuk mencari referensi tentang batik, mulai
dari jenis kain, bentuk
baju, selendang, kebaya serta kain panjang. Di perpustakaanlah tempatnya mencari inspirasi, baik motif maupun warna yang dipadupadankan dengan
kekhasan batik Lumajang yang menonjolkan potensi Lumajang seperti Pisang Agung,
Pisang Mas Kirana, Jaran Kencak, Jaran Slining, Hutan
Bambu dan Negeri Di Atas awan.
Arlins batik selalu ingin mengikuti perkembangan
teknologi dan memanfaatkannya untuk kemudahan membuat desain dan sebagai sarana
pemasaran produknya. Internet adalah sarana mencari informasi yang murah, cepat
dan gratis. Di perpustakaan Lumajang dan perpustakaan Maharani Desa Tempeh
Kidul, Yongky juga mencari referensi tentang motif, corak, warna, tehnik
membatik dan desain batik yang ada di seluruh nusantara hingga pemasaran yang
dilakukannya secara online melalui facebook, blog dan web serta melalui
Blackberry Messenger dan WhatsApp. Ide pemasaraan online ini diperolehnya
ketika menelusuri informasi penjualan online, terfikirkan olehnya dengan
pemasaran online, jangkauan pemasaran akan lebih luas, tidak terbatas hanya di
Kabupaten Lumajang saja. Kini batik Arlins juga dipasarkan ke berbagai kota
diantaranya Bali, Kalimantan, Bengkulu, Manado, Jakarta serta bekerjasama
dengan butik di Yogyakarta. Berkat komputer dan internet yang bisa diakses
diberbagai tempat bahkan seluruh dunia, Arlins batik sangat terbantu, bisa
bertransaksi lebih mudah dan cepat, calon pembeli tidak perlu datang ke
gallery, cukup melalui saluran internet dan bisa melihat batik yang
diinginkannya
Juara 1 design batik Lumajang |
Dulu ketika pemasaran batik Arlins belum menggunakan media sosial, penghasilan Yongky hanya Rp. 1.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.00 perbulan, kini seiring dengan berkembangnya usaha batiknya, Yongky mendapatkan tambahan penghasilan antara Rp. 3.000.00 sampai dengan Rp. 6.000.000 perbulan dan 2 orang pemuda yang bekerja di gallerynya bisa membiayai kuliahnya sendiri. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masayarakat sekitar Desa Tempeh Kidul adalah cita-cita yang ingin terus diwujudkannya, tak jarang dia juga bekerjasama dengan pembatik dari desa lain kala pesanan banyak dan waktu yang diberikan terlalu singkat, Yongky menambah pembatiknya dari desa Tempeh Tengah, Besuk, Gesang, Jatisari
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !